Rabu, 11 September 2013

BLUNDER IKUT SEMINAR, Guide Line To Be Follower : The Way To Be Succes ! ( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan Menuju Sukses ! )

                                                
                                                    KATA PENGANTAR
     Setiap manusia terlahir dengan membawa takdir_NYA sendiri-sendiri. Pun begitu, saya mempercayai satu hal ini, bahwa: takdir Tuhan ada di ujung usaha manusia, sebelum KUN FA YA KUN_NYA hadir dari DIA sebagai decision maker atas hidup seluruh penduduk bumi.
     Dalam mengambil peran kita, sebagai pengusaha atas berupaya, dan terus mengupayakan yang terbaik dalam area ihtiar dalam hidup, tentu tidak selalu jalan mulus yang kita dapati. Tergoda jalan pintas demi sebuah percepatan pencapaian hidup yang lebih baik, acap kali sering terjadi di sekitar kita.
      Lalu apa hubunganya dengan judul buku “ BLUNDER IKUT SEMINAR  : Guide Line To Be Follower : The Way To Be Succes ! ( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan Menuju Sukses ! ) ” Buku yang Anda baca saat ini dengan fenomena kehidupan yang serba instan tersebut?.
       Dewasa ini, sekian upaya manusia untuk membaikan kehidupanya ( rizki ) adalah mereka menempuhnya dengan giat mengikuti seminar/ loka karya / semi loka/ workshop / penggalian potensi diri / trainning. Namun, sekali lagi, fenomena euporia yang ada. Fenomena latah!
       Dalam buku “ BLUNDER IKUT SEMINAR : Guide Line To Be Follower : The Way To Be Succes ! ( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan Menuju Sukses ! ) , hadir untuk memberi pencerahan atas euporia yang terjadi. Dengan menawarkan pendekatan pemikiran berkonsep :  jati diri dan keberuntungan. Dengan terjemahan lain: bakat dan minat atau passion. Sebagai modal dasar mengikuti ragam seminar yang ada, supaya tidak keliru atau salah memilih seminar dan link yang terbentuk nantinya.
       Adalah langkah yang tepat ketika kita sebelum getol ( baca : giat ) mengikuti berbagai seminar yanga ada, kita terlebih dahulu memetakan diri dengan proses menelaah hidup ( riwayat hidup ), ini ada hubunganya dengan DNA ( keturunan ), untuk selanjutnya hal tersebut kita jadikan refrensi diri terkait mengenal bakat dan minat diri ( passion), lalu menjadikanya modal untuk menemukan link seminar yang tepat ( Smart way ), kemudian kita berupaya focus membangun networking yang ada, secara sadar atau tidak kita sadari, dengan konsistensi dalam berproses ( berkarya / bekerja / bertindak / action ) membangun hidup, menentukan dan memulai hidup tersebut, cepat atau lambat kita akan menemukan jati diri dan keberuntungan hidup kita.
       Selain itu, kita bisa menemukan jati diri dan keberuntungan tersebuat dengan proses mengasah hidup dalam terus berkarya atau bekerja dari waktu ke waktu menapaki jalan kehidupan.
       Konsep jati diri dan keberuntungan yang saya paparkan panjang lebar dalam buku ini adalah bentuk dari refleksi saya dalam perjalanan setia berproses “ menjadi ” dan selalu menjaga konsistensi kemauan untuk selalu menjadi. Sebuah buku yang merupakan akumulasi dari pengalaman dan pemikiran nyata saya dalam menjalani karier dan perjalanan sebagai Guru | Pakar | Jagoan Speaker Internet Marketing.
       Dengan membaca buku ini penulis tentu berharap akan banyak orang-orang yang termotivasi, terdorong,  tergugah untuk bisa menemukan jati diri dan keberuntungan dengan menanamkan konsep diri untuk terus ber- proses atau berkarya ( bekerja ) untuk meraih pencapaian-pencapaian kebaikan hidup dengan percepatan ( breakthrough ) hidup yang cerdas ( Smart Way ), bukan pencapaian hidup yang di angan-angankan dengan cara instan/ jump!. Lebih Dahsyat lagi, bila akhirnya mampu memberikan ide atas konsep kesadaran diri yang utuh melalui metode menelaah dan mengasah hidup kemudian menemukan sebuah terobosan-terobosan percepatan hidup ( breakthrough ), di manapun posisi, dan profesi pembaca saat ini. Dan dari manapun pembaca berasal, dan dalam kondisi apapun!
       Buku ini tentunya terlahir jauh dari sempurna. Tiada gading yang tak retak. Penulis sangat berterima kasih kepada Anda pembaca sekalian, kritik dan saran selalu di terima dengan lapang hati, berjiwa besar. Tentu dalam penulisan di buku ini ada kesalahan disana-sini. Namun, harapan penulis, hal tersebut jangan sampai mengurangi semangat untuk membuka wawasan perihal konsep jati diri dan keberuntungan hidup.
     
                                                                   
                                                                                                              Selamat membaca,
                                                                                                                     Malang, Oktober 2012
                                                                                                                      Agus Setyawan


















Daftar Isi :
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan / Latar Belakang
    A. Hidup: Tidak Ada Yang Instan
    B. Indahnya Berproses dalam Hidup
II. Pembahasan
    A. Impianmu Adalah Navigator Dalam Hidupmu
III. Topik
       A. Menelaah Hidup
        B. Mengasah Hidup
        C. Menengok Sang waktu
IV. SEGITIGA KEHIDUPAN
       A. Berdarah
       B. Gila
       C. Fokus
       D. Owner / Pemilik
       E. Begginer / Pemula
       F. Intermediate / Pematangan Diri
       G. Expert / Ahli
       H. Menikmati Hidup dan Menanti Hidup
V. Penutup
     A. Hati-Hati Dalam Hidup !
Biodata Penulis
    



















                                                      BLUNDER IKUT SEMINAR
                        Guide Line To Be Follower : The Way To Be Succes !
                      ( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan Menuju Sukses ! )
             Oleh : Agus Setyawan & Sammy Handoko


I . Pendahuluan / Latar Belakang

A. Hidup : Tidak Ada Yang Instan

      Sebelum Saya menuangkan ide menulis dalam bagian ini, awalnya Saya terpikir untuk menulis sebuah buku : Perjalanan Menjadi Seorang Motivator Marketing On Line :  From Zerro To Be Herro ( Journey of The Motivator ). Tapi Saya pikir, sudah banyak buku serupa yang di lahirkan oleh para motivator. Dengan dalih alasan untuk berbagi ilmu sukses!. Dengan ragam rupa jejak rekam riwayat yang mengilahminya, pendakian tangga – tangga kesuksesan yang berkelindan syarat perjuangan sebelum menghantarkan mereka sampai menjadi seorang motivator sukses!. Ragam cerita keperihatinan, laku hidup yang terbatas dalam segala hal, penderitaan, kesedihan/kesusahan mereka kemas sedemikian rupa pada satu session tersendiri di setiap kesempatan berbicara dalam forum workshop/ trainning . Mereka berharap bisa meng_inspirasi audience, menebar ilmu survive dalam hidup. Tentunya juga melalui pesan –pesan emas ( baca : motivasi ).

      Memang tidak semua motivator berlaku demikian, juga tidak semua motivator terlahir dari titik nol. Dan, tidak ada yang salah dalam hal ini. Sah-sah saja dalam berkegiatan workshop motivasi. Lalu menuliskanya pada sebuah buku.

      Terlepas dari itu semua, Saya ingin melahirkan sebuah buku yang berbicara dari sisi audience / Follower’s. Bagaimana mereka bisa menemukan diri mereka sendiri sebagai pribadi dengan jati diri yang utuh, penuh keberuntungan, melalui metode menelaah hidup, lalu menentukan pilihan hidup, apapun pilihan hidupnya, sebelum mereka di temukan orang –orang yang saya meyakini itu sebagai kepanjangan tangan Tuhan.
Dengan cara menelaah hidup sebagai pribadi yang saya sebut sebagai riwayat hidup, akan terpetakan keingingan_visi dan misi hidup lalu bergegas mencari link, membuat networking yang berkelanjutan dengan action/tindakan yang nyata, dengan tetap berpedoman: PDCA yaitu Plan, Do, Cek, Action.  Juga continuity improvement/ perbaikan yang berkelanjutan dengan baik, bijak, dan benar.

       Juga berdasar pada anggapan Saya, ma’af kalau anggapan saya ini salah. Bahwa untuk mempelajari atau sekedar tahu kehidupan seorang trainer/ motivator, tinggal klick! di cari di Google, ketemu sudah riwayatnya. Maka,  dalam buku saya ini, akan mencoba memberi konsep pendekatan kepada follower/ audience. Bagaimana mereka bisa menempatkan diri pada link yang tepat dalam mengikuti seminar/ workshop. Bagaimana menelaah diri dan hidup guna menemukan jati diri dan keberuntungan sebagi modal menjawab tantangan hidup yang dewasa ini ada pada gejala kecenderungan hidup serba cepat/ instan/ karbitan. Yang terkadang mereka terkecoh dalam memaknai proses itu sebagai jalan pintas bukan percepatan hidup, yang akhirnya mereka terjebak dalam gaya hidup yang jump/ melompat, konsumerisme, bahkan kulakan ilmu dari luar, lalu di adopsi begitu saja, yang jelas – jelas belum tentu cocok di terapkan pada kepribadian khalayak negeri ini, termasuk gaya hidup copy paste, di dalamnya : copy paste jalan sukses sang motivator idola.

      Sebagai pribadi, setiap kita mempunyai perjalanan yang unik dan istimewa, berbeda-beda di setiap pribadi,  jadi perlu membangun konsep kesadaran diri bahwa tidak bisa secara serta merta “ copy paste “ dari Sang Trainer.

      Untuk memahami konsep percepatan yang saya maksud, berikut ilustrasi yang saya bisa berikan untuk Anda.

     Hidup, Saya umpamakan sebuah padi. Begitu banyak varian padi. Salah satunya adalah padi gogo. Dahulu padi gogo, sejak mulai di tanam sampai pada masanya untuk di panen, padi gogo butuh waktu tumbuh kurang lebih 9 bulan. Namun ketika padi gogo tersentuh tehnologi dalam tehnik-tehnik menanamnya, semenjak dari perlakuan olah tanah, pemupukan sampai perawatan, padi gogo bisa di panen dalam waktu yang realtif singkat,  2,5 bulan. Tapi tidak ada ceritanya, tanam padi, dalam hitungan hari, bahkan dalam satu hari sudah bisa di panen.

     Ilustrasi yang kedua adalah susu instan. Kita pasti sepakat akan hal ini, tidak ada ceritanya sapi di biarkan di padang rumput, tahu –tahu jadi susu instan. Tentunya terlebih dahulu sapi di besarkan, di beri makan lalu ketika susunya siap di perah, jangan memakai tangan, tapi melalui tehnik –tehnik yang melibatkan mesin saat memerahnya baru menghasilkan susu instan yang lebih berkualitas. Termasuk dalam proses membesarkan sapi, kalau sebelumnya rumput menjadi satu-satunya makanan untuk membesarkan sapi, tapi dalam perkembanganya melalui tehnik –tehnik yang lain.

      Dunia memang serba cepat tapi bukan instan, bukan karbitan, bukan pula jump. Ada proses –proses di dalamnya. Proses yang nanti akan menentukan sendiri sesuatunya. Di mana, di dalamnya kita bisa menjadikanya sebagi media pemebelajar memetakan masalah, menelaahnya guna menemukan solusi cerdas yang tepat dan cepat menghasilkan. Inilah sekian makna percepatan yang saya maksudkan.

     Berproses, sama halnya meyakini sepenuhnya bahwa : takdir Tuhan di ujung usaha manusia. Begitu istimewanya kita di hadapan_Nya. Sampai kepada urusan hidup kita, sebelumnya Tuhan sepenuhnya mempercayakan di tangan kita. Sebelum sampai kembali ke Tuhan, sebagai decision maker. Bukankah demikian janji Tuhan, tak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu merubah nasibnya sendiri melalui kewajiban berlaku ihtiar/ usaha.

      Pesan moralnya adalah, sekali lagi tidak cuma copy paste lalu jadi. Be something by procces !. Tentunya dengan setia pada prosesi fase – fase kehidupan.

      Setiap individu: berbeda, terlahir dengan lingkup kondisi & keadaan yang berbeda pula. Kompleksitas jejak rekam sebagai paket pribadi yang unik, istimewa, different !. Unpredictable way to be herro, di sini miracle Tuhan dalam Kun Fa Ya Kun_NYA  di ujung takdir usaha manusia setelah melalui serangkaian proses, berjuang, bertahan, lalu meraih kemenangan raya bisa terjadi atas ijin_Nya. Setiap orang akan menemukan jalanya masing-masing.

       Kalau boleh saya rangkum bahwa : “…Tuhan juga mengajarkan ini, life isn’t free lunch…tak ada istilah  “ free lunch/ cuma-cuma ” dalam berkehidupan ! ”.  Manusia selalu di tempatkan, dan semestinya memang begitu mengambil peran dalam area “ Man jadda wa jadda, siapa yang bersungguh – sungguh akan mendapat keberhasilan. Man shabara zafira, siapa yang memiliki kesabaran pasti mendapat kesuksesan. Man sa’araladarbi wa shala, siapa yang berjalan di jalan _NYA akan sampai ke ujung jalan_Nya  “ sementara Tuhan sebagai decision maker. Dan di sini letak sisi manusia sebagai mahkluk PEMBELAJAR, sekaligus menjadi media pembelajar bagi satu sama lainya.

B. Indahnya Berproses Dalam Hidup

      Sekian banyak orang, melihat kesuksesan seorang trainer, motivator adalah sebuah autopis tersendiri dalam angan-anganya. Terbangun begitu megah, elok dalam alam pikiran. Lalu mereka serentak berbondong –bondong mengikuti, mendatangi seminar, workshop yang di dalangi oleh motivator atau trainer idola guna menyerap ilmu sukses mereka.

       Serupa latah, euporia mereka merayakan diri di tengah –tengah ratusan bahkan ribuan follower lainnya. Apalagi ketika Sang motivator jeli menangkap peluang pasar terkait animo follower akan semakin meningkat grafik naik jumlah peserta yang hadir dalam setiap workshop, semisal dengan mempermudah akses mereka ( follower ) untuk datang atau bisa bergabung dalam forum workshop yang mereka gagas dengan gratis, hanya mendaftar,  cuma dengan syarat mengirim email ke email account sang motivator, bila sudah mendapat email balasan, follower bisa datang sebagai peserta/audience, berada di tengah-tengah peserta forum motivasi lainya.

      Masih banyak trik serupa yang di lakukan motivator untuk meningkatkan selling point terkait nama sang motivator untuk menarik audience memadati acaranya dengan gratis atau cost/ invest rupiah yang sangat terjangkau. Sekilas yang terbangun adalah hubungan mutualisme antara follower vs motivator, di sisi lain gaung nama Sang motivator semakin menggema dalam dunia laga triner, sementara follower/ pengikut, serupa candu yang mereka dapatkan, begitu mereka merasakan begitu mudahnya mendapatkan akses bisa mengikuti ragam training bersama figure motivator idola. Adiksi yang ada. Terabaikan dasar pondasi pemikiran bahwa hal mendasar yang perlu di pertimbangkan dalam mengikuti seminar/ workshop/training, dan segala rupa program penggalian potensi diri adalah pengenalan diri terlebih dahulu secara utuh, penuh, sebagai pribadi dengan kejelasan jati diri yang ber-visi dan misi ( Pemetaan diri dan masalah ). Termasuk juga possion setiap pribadi yang terpetakan secara nyata dan terkunci sebagai arah acuan tujuan hidup mereka guna meraih keberuntungan ( baca: kebahagian hidup, pencapaian impian hidup yang di angan-angankan ). 

      Sementara dari fenomena yang ada, saya melihat, kecenderungan  setiap pribadi follower melupakan point diri yang saya anggap penting tersebut, yaitu jati diri di tiap-tiap pribadi follower. Termasuk melupakan menelaah sejarah diri, riwayat, jejak rekam yang tentunya berbeda-beda dari setiap pribadi follower yang ada. Bukankah setiap kita terlahir dari masa lalu. Hitam putih yang mengilahmi kelahiran hidup kita, yakin, selalu ada sisi terang di dalam sisi gelap sekalipun. Keakraban yang retak pada masa lalumu hanya akan membawamu pada kubangan penyesalan yang panjang. Ambil Ia sebagai teman, berjalan bersisian denganya serupa dian di tangan, penerang dalam gulita, pencerah masa depan.

      Setiap kita terlahir oleh masa lalu dengan sejarah masing-masing. Dan sekelam-kelamnya masa lalu, selalu ada sisi terang di dalamnya. Negeri kita, Indonesia juga terlahir dari masa lalu yang hebat, sejarah. Sejarah adalah rangkaian peristiwa sebagai jejak rekam yang sempurna, padanya kita bisa belajar untuk lebih arif dan bijaksana memberlakukan hidup ke depan, masa depan yang lebih gemilang.

     Karenanya, menurut pandangana saya, dengan berbekal pada focus terhadap pengenalan jati diri  dengan segala proses menelaah diri, secara utuh lalu menjadikan modal dalam mengikuti training motivasi secara selektif, di harapkan itu akan menjadi pintu gerbang yang efektive menghantar follower menuju zona kehidupan yang ber-piramida naik, berkelas dalam tangga-tangga kehidupan. Tentunya, dengan menghilangkan budaya latah, euporia dalam berinvestasi untuk masa depan ( terlibat dalam berbagai training motivasi, investasi MLM, invest property, dan lain-lain, dengan membabi buta, termasuk buta tujuan ) akan berdampak baik, berdaya guna dalam daya arung yang kuat dengan akurasi  pencapaian hasil yang signifikan dalam pencapaian fase-fase dalam hidup dengan penuh zona-zona emas/glory/ kejayaaan dengan waktu yang relative cepat, effisien dan effective dalam melakukan lompatan lebih tinggi dalam unpredictable way to be success!. Yang terpenting, Anda sudah berada dalam SMART WAY. Terhindar dalam menghambur-hamburkan waktu, boros waktu, energy,  uang, dan pikiran.

     Mari kita mencoba sesaat flash back sebentar ke kehidupan kita di saat masa masih mengenyam bangku sekolah. Di sekolah, sebenarnya ada point kehidupan yang sangat berharga untuk bekal ketika kita terjun ke kehidupan sebenarnya, di tengah-tengah masyarakat. Nilai apakah kira-kira yang saya makud itu ?. Jawaban saya adalah ilmu memilih hidup/ kehidupan. Di luar sekolah selalulah bersegera memulai duniamu. Maksud saya, ilustrasinya begini:

     Dulu waktu kita sekolah active di paskibraka, tapi sebatas di sekolah, di luar sekolah kita tidak mau explore hal itu. Dulu kita di sekolah jago basket, jago mading, jago koperasi, dan lain-lain. Waktu kuliah kita active di berbagai organisasi kampus: Mapala, BEM, dan lain-lain, tapi semuanya berhenti di dalam sekolah, di luar sekolah tidak kita explore bakat-bakat kita. Inilah juga ilmu telaah riwayat yang saya maksud. Sekali lagi, di luar sekolah, selalulah bersegeralah mulailah duniamu!. Tentukan hidupmu !. Dengan modal pilihan hidupmu lalu temukan link_mu!.

      Sebagai paket pribadi, follower mustinya menyadari satu hal yang berkali -kali saya tekankan di sini , yang saya maknai sebagai jejak rekam/riwayat tersebut sebagai pembentuk jati diri dan keberuntungan. Bahwa setiap pribadi terlahir dengan kondisi situasi yang beragam, unik, dan istimewa dari _Nya. Secara kontekstual waktu, ruang, dan kedirian dalam perjalananya sebagai kahlifah penghuni bumi pasti nyaris tidak ada yang sama dari setiap pribadi. Di sinilah jejak pembeda dari setiap kita lahir dalam memberlakukan hidup.

      Jadi bila kita begitu saja terhipnotis, lalu limbung antara sadar dan tidak sadar begitu saja mengikuti workshop/training motivasi karena alasan serupa kisah diri yang tercentil oleh motivator, lalu kita membangun konsep diri ( mindset ) yang berusaha sama persis perjuangan yang di bangun sang motivator sebagai pemula lalu “ menjadi “ , sangat naif saya kira pemikiran yang copy paste/ jump seperti itu. Sekali lagi sebagai paket pribadi yang istimewa dari_Nya, setiap kita menyimpan “ bintang “ yang siap berkilau memancar. Dan mereka, para motivator/trainer adalah tangan-tangan Tuhan yang di peracaya menemukan dan membimbing Anda.

     Hidup adalah proses panjang menemukan dan di temukan, tentu dengan syarat anda selalu fokus diri terhadap arah misi dan visi hidup Anda. Di luar Anda, keluarga, teman, relasi, lingkungan, dan lain-lain adalah networking yang di design Tuhan khusus untuk tiap-tiap pribadi. Tinggal Anda bisa membaca pesan-pesan, sign Tuhan untuk anda baik secara kebendaan, verbal, orang-orang di sekitar Anda, yang semuanya sebenarnya mengerucut pada memperlihatkan posisi/keberadaan Anda yang sebenarnya. Mau jadi apa sebenarnya Anda. So, be focus! dalam berproses dan action!. Denganya akan terpetakan dengan jelas jati diri dan keberuntungan kita. Pasti!.

   Mengutip perkataan Oprah winrey : “ Saya tidak percaya kegagalan kalau Anda menikmati proses apapun yang Anda lakukan. ”

    Juga  Harriet Tubman :  “ Every great dream begins with a dreamer. Always remember, you have within you the strength, the patience, and the passion to reach for the stars. ”
( Setiap impian besar berawal dari seorang pemimpi. Ingatlah, Anda memiliki kekuatan, kesabaran dan hasrat untuk meraih bintang-bintang )

 “ 10 % carilah inspirasi pada inspirator Anda. 20 % carilah motivasi pada motivator/ mentor Anda. Lalu ambil 70 % sebagai area realisasi untuk impian Anda , karena Anda adalah REALITOR SEJATI atas hidup Anda sendiri dan pastikan dalam merealisasikan pilihan hidup anda, di dalamnya terdapat continuity improvement!.Tak ada kesempurnaan dalam segala hal .  ”  Agus Piranhamas Realitor


      Akhirnya selamat berproses, selalu menjaga kemauan untuk selalu menjadi!. Sebagai spirit “ Hijrah ” pada perubahan -perubahan yang membaikan kehidupan. Serupa ulat yang percaya pada proses metamorfosis, sebelum Ia menjadi pada satu fase sebagai kupu-kupu yang indah.

Salam to be follower, the way to be success!
Agus Setyawan
II. Pembahasan
A. Impianmu Adalah Navigator Dalam Hidupmu
    Dalam memilih kehidupan, menjadikan seseorang memiliki tujuan hidup. Meski dalam perjalananya, belum tentu akhirnya tercapai, atau bisa berubah tujuanya sebelum tercapai. Tapi tujuan hidup harus ada. Hidup saya umpamakan sebuah mobil, jalan yang kita lewati adalah arah tujuan kita. Sepenuhnya kemudi mobil ada pada kita sebagai sopirnya, pada sebuah mobil tentunya ada 2 spion kecil kiri kanan, yang berguna bagi kita untuk sesekali mengamati sekeliling, kondisi, sebelum kita bersiap untuk menyalip mungkin, berbelok, dan lain-lain. Selebihnya kita harus berfokus terhadap kaca/ cermin besar di depan kita untuk  menjalankan mobil kita supaya lurus, baik jalanya, menghantar kita menuju tujuan kita. Begitupun hidup, kita boleh sesekali menoleh sejenak ke belakang, berhenti, tapi kita melakukan semuanya itu untuk mengoreksi langkah hidup kita yang ada, sebelum kita focus ke depan terhadap tujuan hidup kita. Seperti konsep PDCA, masih ingat, ya, benar. PLAN, DO, CEK, ACTION.
    Masih ingat ketika kita masih kecil terbiasa dengan pertanyaan orang tua kita, baik lewat perbincangan serius atau gurauan, juga waktu kita sekolah, guru –guru kita menanyakan hal ini. Pertanyaan apa itu?. Ya, Anda benar bila menjawab bahwa pertanyaan yang saya maksud adalah tentang cita-cita. Menanggapi pertanyaan tersebut, dulu berhamburan jenis cita-cita yang kita sebutakan setiap dari kita, semua tentang profesi: ingin menjadi guru, dokter, pilot, polisi, jaksa, presiden, nelayan, dan lain-lain.
    Sedikit Saya cerita tentang cita-cita masa kecil saya. Dahulu, Saya ingin menjadi jaksa. Tujuan saya, bila saya menjadi jaksa, ingin sekali bisa membuktikan seorang terdakwa bahwa memang Ia bersalah dengan pembuktian-pembuktian saya dalam kapasitas saya sebagai seorang jaksa . Tapi, ternyata saat ini saya menjadi di luar cita-cita yang saya siapkan. Inilah hidup, tidak selamanya sesuai dengan cita-cita atau rencana. Maka di sini pentingnya memilih kehidupan ( tujuan hidup/ cita-cita ), lalu konsisten/focus meng-explore-nya. Bukan berarti Saya tidak focus, saya yang sekarang ini, Saya yakini adalah buah hasil dari konsep telaah diri terhadap jati diri saya, riwayat, lalu mengambil tindakan percepatan hidup berprinsip baik, bijak, benar dalam meng-explore bakat yang ada dengan berpegang konsep: PDCA. Tentu tak lepas, smart way yang saya bangun dan membentuk link atas pilihan hidup saya dengan tepat.
    Sering kali, orang Indonesia memilih cita-cita/ tujuan yang terlalu umum. Ingin jadi dokter, ingin jadi guru, insinyur, dan lain-lain, dan yang lebih umum lagi orang Indonesia menyebutkan tujuan hidup: INGIN BERGUNA BAGI BANGSA DAN NEGARA. Meski kita berprofesi tukang talang, tapi talangnya yang bagaimana ( differential skill ), lebih expert/ ahli tukang talang, berprofesi sebagai reparasi sepeda motor, mobil, radio, tapi level tukang reparasi yang expert dalam ragam jenis reparasi.
      Sekali lagi, meski dalam perjalananya sebuah cita-cita gagal kita raih, tidak tercapai. Yakini hali ini, pasti dalam perjalanan proses meraih cita-cita tersebut, pasti ada kebaikan-kebaikan/effect-efect ataupun berkah yang di alami, yang nantinya bisa membuat kita berhasil ( baca: Sukses ). Seperti contoh: Saya pribadi, dulu sewaktu saya di beri tugas oleh perusahaan yang saya tempati, saya harus terima tamu dari dalam negeri, terima tamu luar negeri, saya harus jadi trainer bagi para PKL, dan lain-lain. Hal-hal yang tidak saya persiapkan, di luar hal-hal yang saya persipakan, tapi saya sekarang menjadi trainer. Karena saya focus ke arah trainer, dan akhirnya ketemu jalan-nya akhirnya saya “ menjadi ” trainer.
      Ketekunan dalam berproses menjadi penyebab kesiapan diri ketika kita telah menjadi apa yang kita mau. Apapun jalan Anda sekarang untuk berposes menjadi. Selalu persiapkan diri Anda pada kesempatan-kesempatan yang ada untuk menjadi. Ingat, kesuksesan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan diri.
      Begitu banyak ragam media, jalan yang bisa kita pakai untuk mefasilitasi menuju cita- cita hidup dari setiap impian kita. Melalui penggalian potensi diri salah satunya. Namun, kita di harapkan mampu memilih jalan yang tepat/ smart way untuk proses pencapaian tujuan hidup ( Target Oriented ). Banyak orang sukses, dulunya merasa ada pada pekerjaan yang salah, tidak di sukai, jalan yang salah. Sukses di luar yang di rencanakan dalam hidup. Tapi, banyak pula mereka yang sukses dalam karier, memang benar-benar menyadari dari awal membuat rencana- rencana ( proposal hidup ) untuk menjadi sukses. Jalani saja, dan kita akan menemukan takdir_NYA dalam kuasa KUN FA YA KUN-NYA.
    Terkait program penggalian potensi diri. Sekian dari ragam media yang bisa kita pakai untuk menuju jalan sukses. Dewasa ini, marak sekali kegiatan tersebut yang di promotori orang –orang yang ahli di dalam bidangnya. Dengan beragam nama yang di kenalkan ke masyarakat, ada yang mengusungnya dalam konsep nama : seminar / workshop / loka karya / semi  loka / training / pelatihan. Dalam ragam pilihan yang ada, yang terpenting adalah ketepatan memilih sesuai dengan jati diri kita guna meraih perceptan hidup ( dalam hal ini, saya telah menyinggungnya pada bagian latar belakang buku ini ). Bahwa ketepatan memilih dari maraknya pelatihan yang ada, sangat mempengaruhi pada link yang terbentuk nantinya. Link terbentuk adalah hasil olah telaah riwayat, sebelum sampai pada kesimpulan : memilih kehidupan ( tentukan hidupmu ) dan memulai kehidupan.
    Jangan karena terkena maraknya seminar/ workshop yang ada, semua kita ikuti. Termakan euporia yang ada. Tidak salah, tapi link-nya jangan sampai keliru.
    Semisal kita tergerak dalam belajar berbisnis property, pada hal kita terbatas modal, atau terlahir dari keluarga miskin. Bukan kita melarang untuk belajar property, tapi alangkah baiknya belajar berkomunikasi terlebih dahulu dengan mengikuti MLM terlebih dahulu sebelum property. Karena di MLM , orang di latih untuk berani berbicara, berkomunikasi dengan orang banyak. Nah, lompatanya nanti di harapkan dia akan tahu, jangan “ JUMP ” dalam hidupnya, seringkali dalam hidup kita melihat orang  melakukan jump. Jangan jump semestinya melainkan sebuah percepatan hidup dengan breakthrough / terobosan-terobosan hidup.
    Percepatan hidup tidak juga bisa kita raih bila kita mengandalkan pola budaya atau kultur kulakan. Dalam hal ini, kulakan ilmu. Padahal belum tentu ilmu yang kita adopsi dari luar itu cocok dengan khalayak pribadi di negeri ini. Kita ambil contoh dalam kasus ini: NLP, ilmu yang kita adaptasi, yang nota bene dari luar belum tentu cocok tehnik-tehniknya bagi orang Indonesia. Semestinya kita boleh kulakan tapi memilih yang konsepnya pas dengan budaya kita. Dari pada itu, budaya kita itu sudah hebat lho, kita punya budaya Bali, budaya Jawa, budaya Madura yang hebat, dan lain-lain. Jadi sebenarnya tidak perlu kolakan ilmu dari luar, cukup kita memberdayakan ilmu budaya kita yang ada, yang lebih hebat, TOP!. Salah satu contoh : orang sering kali memakai feng shui hong shui, padahal kalau kita mau menelaah di betal jemur jawa, itu persis seperti feng shui hong shui. Bahkan kalau kita mau lebih memperdalam, bahkan betal jemur itu lebih benar. Contoh lain: ginseng vs jahe. Kalu orang mau benar merasakan, lebih enak mana antara minum ginseng atau jahe. Pasti lidah Indonesia lebih nikmat dengan jahe. Karena ini INDONESIA. Satu lagi pembuktian bahwa tidak semua adopsi ilmu luar akan cocok di adaptasi di negeri Indonesia. Contoh lain: closet jongkok dengan closet duduk. Closet duduk cocok untuk orang barat karena dari segi makananya sudah mendukung ( makan daging, makan makananya yang keras-keras, berserat ), cocok. Kalau orang Indonesia cocok dengan closet jongkok karena makananya banyak yang lembek.
    Dari ilustrasi yang ada, mari kita bangun mindset bagaimana memberdayakan kembali Indonesia menjadi Indonesia yang hebat berpegang kepribadian atau karakter bangsa Indonesia yang terbnagun lewat sejarah panjang bnagsa ini, yaitu: tangguh, pantang menyerah, dan tak mengenal putus asa. Tentunya dengana menjalankan hidup berpedoman pada leleku baik, bijak, dan benar.
    Kita mempunyai masa lalu yang hebat-hebat. Pada tahun 1922, kita memiliki 2 orang hebat : Ahmad Dahlan dan Hasyim ashari. Ahamad Dahlan dengan konsep Muhamadiyah. Berpegang hanya pada rumah sakit dan sekolah. Sekarang  “ menjadi ” . Dahulu, sekolah di madrasah ibtidaiyah, malu, sekarang keren, mobil-mobilan. Dahulu berobat di rumah sakit Muhmadiyah tidak mau. Sekarang rumah sakit Muhamadiyah, rame!
    Sementara Hasyim Ashari membawa konsep pondok pesantren. Bagi mereka yang tidak memiliki biaya sekolah pada zamanya, Hasyim Ashari mendirikan pondok pesantren untuk tempat belajar. Itu terjadi di tahun 1922, artinya Ahamad Dahlan dan Hasyim Ashari mempunyai konsep berpikir yang panjang, berfaedah jangka panjang. Terbukti sekarang, 2012, Muhamdiyah tetap berfaedah terhadap kemaslahatan umat.
    Dari ilustrasi-ilustrasi yang ada, sampai ini terpetakan bahwa perlunya memberdayakan kembali kearifan budaya local Indonesia, yang secara konsep, tehnik, sesuai dengan kepribadian kita, yang sangat cocok kita kembangkan sebagai sarana untuk lebih meletakan pondasi, menguatkan kembali jati diri sebagai bangsa yang hebat, berkarakter, untuk modal meneruskan kehidupan berbangsa yang hebat, berbekal masa lalu Indonesia yang hebat, melahirakan kembali di masa kini. Membangun negeri ini dengan berpondasi baik, bijak, dan benar, bermartabat, berdaya guna menciptakan kemakmuran bagi kemashlatan umat.

III. Topik
A. Menelaah Hidup
Hidup Itu 2 Fase
   Kita pasti sepakat, bahwa tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap orang hidup mencari keberuntungan guna mencapai kebahagiaan. Namun terkadang dalam mencari keberuntungan itu, kita kesulitan mencari jalanya. Untuk hal ini, Saya mencoba menawarkan pendekatan dari sisi analisa, yaitu saya tekankan pada analisa jati diri dan keberuntungan hidup. Dua hal tersebut yang harus di cari dalam hidup dengan mealalui berkarya. Makanya, manusia itu di minta untuk terus berkarya, supaya bertemu dengan jati diri dan keberuntungan.
     Dalam menelaah jati diri dan keberuntungan, ijinkan saya bercerita tentang  diri saya, terkait dengan perjalanan karier saya sebagai trainer marketing on line ( INTERNET MARKETER ). Saya akan menelaah diri saya dari masa kecil, masa dewasa, dan menjadi orang tua.
     Saya, di masa kecil adalah seorang introvert, perfectionis, dan melankolis. Sebagai pribadi introvert, saya di masa kecil tidak pernah rekreasi, tidak pernah keluar malam, tidak pernah ikut pramuka, tidak pernah yang tahu dunia luar ( tahu saya berangkat sekolah, pulang sekolah, tidur, belajar, membaca buku ),  lebih comfort berada di kamar tidur sambil baca buku, tidak pernah main ke saudara, kalaupun harus main ke saudara, harus di temani dengan saudara atau orang tua. Kalau melihat sejarah diri saya yang ada, saya tidak mungkin jadi orang yang terkenal, bagaimana orang rumahan, hidup di tempat, suka di dalam kamar bisa menjadi terkenal.
     Sebagai pribadi perfectionis, semua harus tertata, semua harus rapi, semua harus teratur. Sebagai contoh: saya mengunci pintu harus 3 x untuk sampai yakin, sajadahpun, serabutnya punya sisir sendiri untuk merapikanya, melipat sajadah ketemu dari ujung ke ujung, begitupun dalam melipat sarung, tempat tidur harus saya peniti di 18 titik tempat biar rapi, sabun harus bersih, dan dalam menata buku harus rapi, memasang gambar harus lurus di bantu dengan menggarisny sebagai acuan.
     Kalau sisi melankolis saya, saya gampang tersentuh hatinya, gampang menangis,  sampai kelas 2 SMU saya masih gampang menangis.
     Dan ketika Saya pada satu titik sampai pada satu kesadaran, Saya ingin merubah semuanya. Sebagai pribadi yang bisa menemukan jati diri. Saya bergegas mencari jati diri tapi tidak serta merta mencontoh satu figure yang ada, namun bisa merubahnya itu bagaimana?. Itu yang ada dalam benak saya.  Dana masa itu yang menandai titik balik saya, sebagi pribadi introvert, melankolis, saya harus merubah hidup saya. Namun itu tidak mudah, saya sempat bergaul dengan orang yang suka mabuk-mabukan, track-trackan, yang awalnya saya tidak bisa naik sepeda motor, menjadi bisa.
     Dari sini, dalam segala kondisi hidup yang saya bangun, saya tetap menanamkan konsep berpikir sebagi pribadi yang harus tetap bekerja. Sementara kebanyakan dari mereka yang hidupnya tidak beraturan, urakan, nakal, tidak ada dalam pemikiran mereka memikirkan masa  depan, kebanyakan malas bekerja, pengangguran, menggntungkan hidup ke orang tua, kalaupun bekerja mengambil jalan pintas, cepat yang menghasilkan, misal berjudi, ngamen, bahkan pada tindakan kriminal: mencopet, mencuri, dan lain-lain, karena hasil bekerjanya nanti hanya untuk pemenuhan kesenangan sesaat tadi: minum-minuman / mabuk, judi, narkoba, dan lain-lain.
   Dan semua itu terjadi sempurna sebagai titik awal saya terlahir sebagai pribadi baru, terjadi pada tahun 2001, Saya, sudah mulai berani buka usaha. Dengan jatuh bangun sebagai pemula usahawan. Namun tidak menyurutkan semangat saya untuk bisa merubah hidup dengan menjadi pribadi yang mandiri, keluar dari label buruh.
   Sampailah saya meniti karier sebagai pembicara ketika saya putuskan resmi keluar dari perusahaan tempat saya bekerja terakhir. Di sinilah hasil dari telaah saya terkait dengan jati diri dan keberuntungan yang saya tekanakan dalam pembahasan buku ini. Kenapa saya akhirnya bisa menekuni sebagai pembicara. Pertama saya menelaah dari apa yang saya mau. Menelaah kehidupan saya di masa lalu. Menelaah dari sisi lingkungan yang membentuk saya. Mungkin di benak Anda tetap bertanya , bagaiman seorang pribadi introvert seperti saya bisa menemukan jati diri dan kenberuntungan. Sukses sebagai trainer/ pembicara.
   Sebelumnya sempat saya singgung. Di saat saya masih bergabung pada sebuah perusahaan sebagai pekerja, dalam bekerja saya menerima semua tugas yang di percayakan ke saya. Seperti : di sekolahkan system ISO 9001, ISO 14001, di daulat sebagai trainer, pembimbing PKL, sebagai penerima tamu dalam/ luar negeri, pembimbing skripsi PKL, semua saya jalankan, semua dengan baik. Pada hal secara de jure, tugas saya waktu itu sebagai tenaga produksi. Jadi tugas-tugas tambahan itu sebenarnya tidak menambah nilai saya, secara dari sisi gaji, dan lain-lain, tapi saya melakukan semua dengan senang hati, saya melihatnya jauh ke depan, sebagai ilmu untuk persiapan menekuni mau saya di bidang trainer/ pembicara. Profesi trainer saya sekarang ini, selain buah dari ketekuanan saya dalam mencari jati diri dan keberuntungan, juga adalah proses telaah panjang saya terhadap riwayat hidup saya. Dari sini, Saya bisa menelaah jati diri saya dari dua sisi :
1.      DNA
2.      Mengasah
   Dari sisi DNA, bapak saya active di partai politik, juga sebagai anggota DPR, ibu saya sendiri berprofesi sebagi guru, kakek saya juga di partai, dinasti dari ibuku sebagai guru. Cocok. Secara DNA, akhirnya menitis ke saya sebagai pembicara. Yang selalu terhubung dengan banyak orang. Serupa profesi guru, politikus, orang partai. Kacang ora ninggal lanjaran, filosofi jawa ini benar sekali.
    Dari segi mengasah, seperti yang saya telah singgung sebelumnya sewaktu saya masih berkesempatan sebagai buruh, mengambil segala kesempatan di luar tugas saya sebagi tenaga produksi, untuk banyak berhubungan dengan orang luar terkait dengan tugas kedinasan perusahaan. Dalam menjalankan tugas itu banyak ilmu yang bisa saya ambil sebagai referensi ilmu berbicara di depan public. Kuat, tahan lama berkomunikasi di depan khalayak. Ini saya tandai sebagai olah asah terhadap jati diri saya sebelum menjadi pembicara.Yang akhirnya menghasilkan saya sebagai pribadi yang kuat, lama-lama dalam berbicara berjam-jam di depan orang banyak.
     Sama halnya seperti contoh seorang dalang, yang kuat duduk bersila sambil memaparkan cerita tanpa minum, makan dalam jangaka waktu yang lama, berjam –jam tapi juga kuat. Ini saya tandai sebagai hasil mengasah. Pun saya, kuat, berjam –jam berbicara, juga adalah buah hasil dari mengasah. Sementara karena dari dinasti keluaraga dari sampai hari ini, juga dinasti dari kerabat-kerabat saya tidak ada yang menjadi tentara, samapi sekarang juga tidak ada yang menitis menjadi tentara. Setiap ada yang merintis usaha menjadi tentara, tidak ada yang jadi. Selalu gagal dalam prosesinya.
    Sementara dari sisi menelaah keberuntungan. Dahulu saya mempunyai aquarium, waktu pas boomingnya memelihara ikan arwana. Saya membeli arwana, yang waktu itu harganya mahal. Namun, akhirnya mati. Baru saya tahu, bahwa saya tidak boleh atau tidak cocok memelihara fauna. Tanpa kejadian itu saya mungkin  tidak  akan tahu, tidak terketuk untuk menelaah hidup. Setelah saya menelaah hidup saya ke belakang .Di perkuat lagi, menarik kembali ke waktu yang silam ke belakang, waktu SD, dulu  saya pernah di buatkan kandang ayam, tapi ayam-ayam saya, yang saya pelihara tidak bisa berkemabang, banyak yang mati. Waktu SMP, saya di buatkan kandang kambing, memlihara kambing, tapi juga mati. Tapi saya sebelumnya tidak sampai menelaah sampai kesitu, karena saya merasa itu bukan jati diri saya. Oleh sebab itu, ketika saya membuka usaha, saya meyakini tidak boleh berusaha yang berkaitan dengan kambing etawa, memelihara sapi potong, lele dumbo, dan lain-lain. Point penting dari itu semua adalah, bahwa ketika kita bekerja itu harus focus, tapi fokusnya sambil menelaah  “ apa jalan hidup ”.
    Sebagai contoh: di sebuah kehidupan orang cina di kota Purwodadi, Jawa Tengah. Waktu mudanya memang usahanya macam-macam ( toko kelontong, toko bangunan, dan lain-lain ) , tapi di waktu masa tuanya hanya memegang satu jenis usaha saja, tapi berhasil. Misal usaha dagang oli, oli saja. Dagang kacang, kacang saja. Di situlah yang namanya mencari jati diri dan keberuntungan yang akhirnya focus. Dan dalam kehidupan sehari-hari memang begitu cerminanya. Ketika dinasty mereka sebagai pemilik toko kelontong, secara DNA, menitis ke seluruh turunanya sebagai toko kelontong. Kalaupun keluar dari DNA, dalam artian menjalani jenis usaha lain di luar usaha dinasty, pastinya di perlukan effort yang lebih untuk bisa menjadi.
    Konsep focus terhadap hidup semenjak memilih kehidupan, lalu memulai kehidupan dengan menelaah hidup masa lalu ( riwayat )  untuk mencari jati diri dan keberuntungan hidup sebagai prosesinya,  untuk selanjutnya Anda hanya sejengkal lagi akan di hantarkan pada kehidupan Anda. Anda akan sampai di dalam hidup di angan- angan atau yang di impikan Anda selama ini
    Pun konsep focus itu saya terapkan dalam jalan hidup saya untuk meniti karier sebelum saya yang sekarang ini. Tapi bukan berarti saya meminta untuk Anda menjalankan seperti apa yang saya lakukan ketika Anda ingin mengikuti jejak saya sebagi trainer. Karena bagaimanapun, semisal Anda memaksa untuk berproses sama persis dengan lelaku saya, dalam waktu yang relatif sama, belum tentu menghasilkan hal yang sama seperti yang saya impikan, pasti tidak akan sama. Di sini letak pembeda jati diri dan keberuntungan setiap dari masing-masing pribadi kita. Tugas kita adalah menacari dan menemukan jati diri dan keberuntungan hdup dari setiap kita, yaitu melalui terus bekerja dan berkarya.
   Sekali lagi saya menuangkan apa-apa tentang saya dalam buku ini adalah tak lain, Saya berusaha untuk memberi inspirasi kebaikan dalam berproses menjadi seperti apa hidup yang Anda inginkan, impikan. Mempunyai mimpi dalam hidup adalah keharusan. Mimpi jangan di batasi. Namun mimpi yang terukur dengan kemampuan. Di tengah beragam masalah kehidupan yang ada, pola hidup konsumerisme, terlilit hutang, dan problema hidup lainya, terkadang menjadikan orang bermimpi membabi buta. Termasuk dalam meraihnya, banyak yang tergoda melalui jalan pintas. Bukan menekuni proses meraih mimpi. Dalam kasus ini saya mencontohkan hidup saya, saya pernah menjalani jualan alat-alat kantor, computer, bantal guling, bad cover, sprei, busan muslim. Pointnya adalah saya selama ini menekuni bisnis jualan, di mana sebuah lelaku bisnis yang berkonsep selalu menghubungkan saya dengan orang banyak di luar sana.

B. Mengasah Hidup : Berhentilah Menjadi Kolektor Kebijaksanaan
    Kesibukan modernitas, kegaduhan wacana-wacana, termasuk terkait berwacana dalam memimpikan ini, memimpikan itu, acap kali memaksa kita untuk keluar dari diri. Mengamati sekitar tapi sering kita lupa untuk mengaduk-aduk ke dalam. Kegelisahan akan masa depan membawa banyak orang kepada parameter –parameter yang silang sengkarut. Kesuksesan adalah seperti tokoh itu, kebijkasanaan adalah layaknya figure ini, kepemimpinan semestinya seperti orang itu, kealiman harusnya serupa manusia ini, dan lain semacamnya. Contoh –contoh yang berada di luar diri, alpha di refleksikan ke dalam. Banyak menumpuk pelajaran dan hikmah kehidupan ( invest ilmu, metode, konsep dengan banyak mengikuti kegiatan workshop, MLM, dan lain lain ). Tapi senantiasa terlupa untuk di terapkan selanjunya di lakukan menjadi keluar manfaat.  Greget saat masih ada di dalam atmosfir ruang pelatihan/ workshop, namun sekali keluar ruangan semua tinggal wacana. Menguap hasrat membangun mimpi untuk mewujud.
     Mari kita berhenti menjadi kolektor kebijaksanaan, kolektor atas pemikiran-pemikiran tentang rencana-rencana masa depan yang ingin kita raih yang masih kita biarkan berdiam dalam ruang-ruang wacana.
    Memang mimpi bukan hal yang di perjual belikan, kita bisa dapatkan secara gratis. Bermimpi itu gratis tidak ada label harga rupiah di sana yang mengharuskan kita membelinya dengan menukarnya dengan uang. Yang terpenting adalah kita berada pada area berani, sadar diri dan sadar posisi, focus terhadap mimpi dengan tahu ke mana arah dan tujuan hidup untuk meraih mimpi kita itu. Ada telaah jalan yang jelas menuju mimpi Anda. Setiap kita membuka jalan untuk jalan hidup kita sendiri, bukan dengan mencontoh jalan orang lain. Navigator atas mimpi Anda adalah sepenuhnya focus diri akan riwayat, jati diri, dan keberuntungan. Dalam 3 hal tersebut saya memetakan jalan Anda untuk meraih mimpi Anda.
     Demikianlah seperti refleksi atas kebanyakan kita. Berangan dalam hidup penuh dengan pencapaian-pencapaian kehidupan yang di impikan kebanyakan orang. Hidup terkenal, kaya, lengkap dengan pencapaian-pencapaian gemilang: bergelimang puji-puja, hidup pada panggung kesuksesan yang di idamkan rata-rata orang. Hampir-hampir , sosok yang menjadi bayangan sebagai gapaian ideal manusia modern, bintang segala bintang. Tapi musti patut kita camkan  satu perihal: hidup memang seperti yang di semboyankan, dalam bahasa jawa , “ sawang-sianawang ‘. Segalanya tergantung kepada cara dan letak kita melihat.
     Saat dunia, dewasa ini menawarkan mimpi-mimpi tentang kesuksesan atas dasar pelampiasan karsa dan kuasa, kita tanpa sadar menghadirkan atmosfir kesuksesan yang artificial, buatan, jalan-jalan pintas popularitas. Yang semestinya kita tidak boleh terjebak dalam kesuksesan yang instan dan lagi artificial, yang hanya akan memabawa kita pada muara paradoks diri yang setiap saat mengancam dalam diri. Kecemasan, gelisah, tidak nyaman lagi menjadi diri sendiri. Serupa kita ada dalam selubung sangkar emas , namun asing menatap sekeliling, bahkan hilang kesejatian diri ( identitas diri/ jati diri ). Semakin hari kita membiarkan diri terhisap dalam pasir hisap kehidupan yang tanpa sadar kita menciptanya, dengan diri terlilit kuat tali temali kepalsuaan laku hidup.
       Nilai-nilai kehidupan yang di ukur dari kuantitas kebendaan ( perspektif sempit ). Semestinya, mutu pencapaian diri tidak hanya berpatok pada parameter atau di takar dari seberapa yang di dapat, tetapi lebih pada tentang kecermatan untuk senantiasa mengamati, belajar, tentang seberapa yang lewat ( perspektif prosesi )  lalu merangkumnya dalam sebuah label: perjalanan sukses !.
      Akan lebih menyenangkan bila kita bisa menjadikan perjalanan sukses itu sebagai bagian dalam memperlakukan hidup bahwa hidup adalah sebuah rekreasi, sekaligus belajar di sebuah universitas kehidupan, yaitu alam semesta dengan segala kebendaan dan ilmu di dalamnya. Rekreasi kehidupan, seperti kita tahu rekreasi sendiri pastinya tak selalu menghasilkan senang/ meyenangkan bukan, tapi rekreasi kehidupan, yang saya umpamkan sebagai area bermain-main dalam kehidupan dengan ragam game / permainan hidup, yang semua sebenarnya tersettting dalam batas- batas keamanan, dan kenyamanan bagi kita, jadi,  jangan takut salah, jatuh, tersesat. Bahkan dalam rekreasi kehidupan ini, di dalamnya terdapat nilai profit, vitamin kehidupan yang bisa kita dapatkan untuk hidup yang lebih menyenangkan dan menyehatkan masa depan kita.
      Mari kita tinggalkan perspektif-prespektif sempit yang membosankan tentang menelaah pembelajaran sebuah proses perjalanan sukses. Kembali ke dalam refleksi diri dari setiap pribadi, pengalaman hidup yang beragam jangan hanya serupa busana yang memperindah pembungkus tubuh ( tampilan ), ilmu yang terserap dari segala media yang kita dapat, entah dari buku, berguru, mengikuti seminar/ pelatihan, dan lain ragam jalanya, jangan hanya berhenti pada lebel diri: cerdik, pandai, berwawasan luas. Semestinya berujung pada output, hasil dari sebuah pemanfaatan dari sebuah ilmu. Keluar sebagai manfaat.
     Banyak menumpuk pelajaran dan hikmah kehidupan dalam perjalanan panjang kehidupan seseorang, tapi senantiasa terlupa untuk di terap selanjutnya di lakukan menjadi output atau keluaran manfaat , merupakan sebagian pola hidup dari kebanyakan kita. Gampang sekali terseret dalam fenomena latah : euporia bisnis seragam, euporia invest dalam kegiatan pelatihan/training/ motivasi, dan lain semacamnya, melupakann esensi diri, dalam ruang-ruang perenungan jati diri. Semua hanya mengejar eksistensi diri, bukan pada pencapaian, “ oh…inilah aku ” lalu mengejawantahkan diri sepenuhnya pada kemauan diri, arah ingin kita menentukan hidup seperti apa yang kita mau.Tentukan hidupmu dan jadikan!
     Kembali pada tentang mimpi yang terukur yang saya maksudkan dalam paparan sebelumnya adalah sebagai berikut ; contoh bermimpi yang terukur adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Bapak Presiden RI, Ia lahir sebagai anak tokoh 1965, yaitu Sarwo Edi Wibowo, menantunya , jadi jika Beliau bermimpi menjadi sekarang, sebagai presiden. Ya, jadi mimpi itu, secara lingkungan me-support. Tapi ketika Anda nelayan, petani, atau buruh, tapi bermimpi jadi presiden, ya tidak bisa terwujud. Kalaupun mampu mewujudkanya Anda pasti memerlukan effort yang lebih.
     Bermimpilah, sejauah anda bisa mengukur kemampuan Anda dan terukur mimpi itu. Baik waktu, jalan pencapainya. Maka kenapa mimpi musti bertanggal deadline, biar kita bisa memastikan bahwa kita bisa meraih mimpi itu dan merayakanya ketika mimpi sudah ada dalam genggaman di batas waktu pencapainya ( proposal hidup ) .

 C. Menengok Sang Waktu
     Sejauh ini, Saya telah membawa Anda semakin masuk dalam buku ini, setelah latar belakang, pembahasan, topic, analisa, kini Anda sampai pada “ langkahmu ”.
      Di  “ Langkahmu ”  ini saya ingin mengajak Anda untuk menyisihkan waktu Anda sejenak, dengan pena dan selembar kertas kosong. Tulislah hal-hal ini:
1. Coba telaahlah hidupmu dari mulai masa kecil, remaja, dewasa, tua.
2. Telaahlah hidupmu dari lingkungan sekitarmu
3. Telaahlah dirimu dari keluargamu
     Sebagai haluan pemikiran Anda dalam proses membaca kembali “ langkahmu ”, jejak langkah yang tertinggal, saya ingatkan kembali hal ini: spion kiri kanan prosentasenya lebih kecil dari pada kaca di depan. Karena, pada umumnya banyak orang sering kali terlampau melihat ke depan tidak pernah melihat spion, tapi acap kali juga orang sering kali sebentar-sebentar melihat ke belakang. Hidup itu adalah terbangun dari keseimbangan. Hidup itu serupa mobil, saya mengilustrasikanya. Kenapa spionya kecil. Karena hanya sesekali kita melihat ke belakang, ketika kita mau berbelok, berhenti berparkir, menyalip, dan lain-lain, selebihnya focus pada arah jalan ke depan, jalan yang telah, sedang kita lalui meneuju suatu tempat/ tujuan kita.
     Menggali peristiwa sekecil apapun di masa lalu, bahkan peristiwa remeh temeh sekalipun adalah bentuk dari upaya berpikir ulang, meneliti kembali, sekian definisi-definisi perihal hidup dan kehidupan. Di tengah sekolah, di universitas alam semesta. Semakin ulet dan telaten Anda mengumpulkan serpihan –serpihan  nilai kehidupan, di serap perlahan, lantas benar-benar di aplikasikan dalam perjuangan hidup yang sungguh-sungguh, adalah Anda semakin dekat dengan mengenal “ Siapa sesungguhnya Aku ? ” . Dan Anda akan terhindar untuk tampil layaknya orang lain dalam panggung kehidupan, melainkan diri anda sepenuhnya yang melenggang gemilang tanpa mengenakan topeng-topeng, dan tinggal selangkah lagi Anda akan berada dalam hidup ada di angan-angan Anda. Dengan satu syarat mutlak akan hal ini, sepakat atau tidak, hidup adalah tentang tindakan ( action ). Dan kita juga setuju hal ini, hidup adalah perjalanan, dan bila kita adalah pejalan di dalamnya , tentu kita tidak ingin berkutat dalam perdebatan adiktif, jalur mana yang musti kita pilih, menumpuk konsep pemetaan, tapi kaki di lipat dan duduk berlama-lama, tak kemana-mana. Jalan, lakukan saja, terus begitu, berkarya. Semestinya begitu.
     Demikian seperti refleksi atas kebanyakan kita. Dalam kelelahan hidup yang semakin memburu, mimpi – mimpi berserakan, sudah saatnya kita bersikap tegas terhadap diri sendiri. Jangan terlena dalam comfort zone yang ada. Putuskan keadaan sebelum keadaan yang memutuskan kita. Bangun lantas bergegas. Apa yang terjadi di luar sana. Apa yang Anda dapat dari buku, berguru. Ber-investasi pada seminar/ training/ pelatihan/ loka karya, dan investasi semacamnya adalah pelajaran yang tidak cukup hanya di rangkai kembali lewat kata –kata mutiara saja. Di abadikan dalam sebuah sertifikat keikut sertaan. Tanpa aplikasi lanjutan dalam bertindak, berposes. Berhentilah menjadi kolektor ilmu ( kulakan ), mari berjalan, lakukan yang di mengerti, belajar untuk terus mengupas asal dan tujuan hidup. Memetik sesuatu dalam prosesinya, di olah, lantas di wujudkan dalam sebuah pencapaian hidup sukses. Mari melakukan bukan hanya sibuk berwacana. Sebab sepakat atau tidak, seklai lagi, hidup adalah tentang tindakan. Apa yang telah kita lakukan, seberapa maksimal menjalankan peran sebagai manusia, sembari nyicil pemahaman, tentang apa sebenarnaya peran tersebut.
     Kita adalah sekumpulan mahkluk yang sedang menjalani pengalaman masing-masing, menggali potensi yang misterius di balut tubuh. Terselip dalam DNA kita,  ataupun kita dapat seiring laku ulet dan telaten dalam mengasah hidup dengan focus berkarya. Maka peristiwa kehidupan yang terus bergerak adalah manifestasi atas potensi diri tersebut. Terjadi, lalu mendapatkan sari. Di serap, di terap, kemudian di buncah lagi dalam peristiwa lainnya lagi. Akan terus seperti itu, dinamis, repetitive secara pola. Layaknya seorang siswa, yang belajar lalu ujian berulang-berulang hingga lulus. Serupa penulis, yang selalu berlatih menulis, bermula satu kata, satu kalimat, satu paragraph, lalu bab-bab, mewujud menjadi buku,  seperti yang sekarang Anda baca saat ini adalah hasil proses dinamis, repetitive secara pola lalu menjadi. Dan untuk konteks kita adalah, lulus sebagai “ manusia ”  yang tidak tahu kapan itu akan tercapai, sebab bukan kita jurinya.

SEGITIGA KEHIDUPAN
     Selanjutnya, izinkan saya mengenalkan Anda, para pembaca buku ini, pada satu konsep lagi, konsep SEGITIGA KEHIDUPAN. Apa sich SEGITIGA KEHIDUPAN itu ?. Berikut saya tampilkan segi tiga kehidupan dalam skema table di bawah ini:
Usia 60 tahun                                       : menikmati hidup dan menanti hidup
Expert  ( 55 tahun )                          : lebih tahu ahlinya di bidang apa ( expert ) è lancar usaha di mana è di kembangkan ( di explore ), misal: Yusuf Kalla expert di perusahaan semen, taxi, money changer,  Abu rizal Bakrie expert usaha dari hulu ke hilir
Intermediate  ( 50 tahun )                 : investor sebagai apa ( memantapkan investasi sebagai investor di satu bidang usaha )
Beginner ( 45 tahun )                       : Investor ( jati diri & keberuntungan ) è sering kali di tipu relasi, bawahan, saudara, kolega dll è waktunya pensiun ( menikmati masa tua ) dengan menjadi owner è banyak ber-investasi ( di waralaba, property, investor BPR, investor kos-kos-an, apartement, dan lain-lain )
Owner/ pemilik usaha ( 40 tahun )   : uang terkumpul è pemilik usaha ( UD, CV, PT, dan lain-lain )
Focus    ( 35 tahaun )                         : mencari jati diri dan keberuntungan è focus pada apa yang di kerjakan  è menjadi apa ( kalau ikut orang: jenjang karier jelas & bagus, misal di posisi: manager, plan manager, direktur.
Gila ( 30 tahun )                               :  Anak lahir è harus beli rumah, harus beli kendaraan è kerja siang malam, waktu kalau bisa tidak 24 jam, gila me-propsek
Berdarah  ( 25 tahun )                      : Waktunya menikah è MLM di ikuti , Asuransi , bisnis property, brooker, investasi.

    Penjelasanya pada masa-masa segitiga kehidupan yang ter-tampil dalam skema table di atas, sebagai berikut :
A. Berdarah ( 25 tahun )
    Di usia 25 tahun ini, kita memasuki dunia untuk meneruskan kehidupan dengan kewajiban waktunya kita menikah. Menyadari di usia pernikahan dan ketika kita telah memasukinya, menikah. Ini adalah awal kehidupan yang sesungguhnya dari setiap kita__memulai hidup membangun sebuah keluarga, di mana kebutuhan hidup semakin meluas, sementara alat pemenuh kebutuhan baik jasa dan barang semakin terbatas ( dalam artian terbatas dalam jangkauan harga untuk memilikinya ( mahal ), kalaupun jumlah peluang jasa dan barang berelimpah, kita bersaing dengan competitor yang jumlahnya tak sebanding dengan jumlah jasa atau barang yang kita pertaruhkan. Memaksa kita di tuntut bekerja / berkarya dengan peluh cucur keringat, memeras otak, bahkan sampai “ berdarah ”.
    Semuanya, menuntut kita untuk lebih bekerja keras membanting tulang, dengan segala upaya & permodalan yang bisa di jadikan modal untuk memulai kehidupan sebuah rumah tangga. Masuk dan menekuni semua usaha : MLM, asuransi, brooker, kulakan, waralaba, dan lain-lain. Me-babi buta mengikuti seminar/ loka karya penggalian potensi diri, dan lain-lain.
    Dalam sebuah seminar usahawan saya tanyakan : Siapakah di antara Anda ynag mempunyai mimpi sejak kecil : “ Saya ingin menjadi seorang usahawan/  pengusaha? ” Ternyata hanya ada satu, dua orang saja yang memang sejak kecil bermimpi menjadi seorang pengusaha. Selebihnya, sejak kecil dari mereka ingin menjadi dokter, insinyur, guru, tentara. Tidak ada yang mau menjadi tukang tambal ban, tukang talang, tukang batu, tukang masak, sopir, satpam.
   Pelajaran kehidupan memberikan kita hal-hal yang tak pernah kita pikirkan atau kita harapakan sebelumnya. Pelajaran kecil dari hal kecil sekalipun, bisa merubah hidup kita. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi secara kebetulan dan tak terduga. Bisa jadi hal tersebut adalah peristiwa besar yang mengarahkan kamu ke jalan yang tak pernah engkau rencanakan menuju masa depan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Kemana itu akan membawamu?. Itulah perjalanan kehidupan.
   Jangan pernah meremehkan profesi/ pekerjaan Anda saat ini. Profesi sekecil apapun. Marilah kita syukuri saja, kita jalani, dan kita tekuni apa yang sedang kita lakukan, dan lakukan sebaik-baiknya. Lebih baik dari siapapun di dunia ini yang mengerjakan profesi serupa dengan Anda.
     “ Kau tahu hal terkecil, bisa merubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi secara kebetulan dan tak terduga. Yang mengarahkan kamu ke jalan yang tak pernah engkau rencanakan menuju masa depan yang tak pernah engkau bayangkan. Ke mana itu?. Itulah perjalanan hidup kita. Pencarian kita terhadap cahaya. Tapi, terkadang, mencari cahaya, berarti kau harus melewati kegelapan terdalam. ” @The Lucky One movie’s

B. Gila ( 30 tahun )
     Pada usia ini, kebanyakan dari kita adalah waktunya mencari kemapanan hidup. Hidup bahagia sebagai sebuah keluarga yang sudah di karunia anak, yang idealnya juga adalah kemapanan sebagai sebuah rumah tangga yang sudah mempunyai rumah, kendaraan pribadi, dengan pekerjaan yang bagus dalam penghasilan. Karena tak jarang juga kita dapati di masa sekarang, posisi sudah menikah, mempunyai anak namun rumah masih menumpang mertua/orang tua, pekerjaan serabutan, sementara tuntutan kehidupan semakin bertambah tinggi.
     Ijinkan saya membuat ilustrasi dalam bagian ini, adalah sebuah filosofi kupu-kupu. Sang ulat mungkin menyangka dia akan mati, terdiam dan menjadi kepompong, tapi dia tiba-tiba berubah menjadi kupu-kupu. Hidup ini selalu penuh misteri.
     Kita pasti pernah ada pada masa pengupayaan hidup dengan usaha extra luar biasa, baik: usaha, pikiran, energy, waktu. Tercurah begitu hebat untuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan bagus. Entah itu dalam proses ikut orang sebagai kuli/ buruh/ mengikuti MLM, Asuransi, broker, atau dalam merintis usaha sendiri. Selalu acap kali terkadang kita di hadapakan waktu yang sedikit, terbatas, sampai kita misal bisa merubah aturan waktu, sehari semalam tidak hanya 24 jam, lembur kerja sampai larut malam, bangun tengah malam mempersiapkan proposal, sebab esok pagi, kita akan prospek ke kolega, presentasi ke relasi, dan lain-lain. Sampai dalam urusan energy, demi mendapatkan dongkrakan energy yang prima kita mengkonsumsi suplemen, vitamin, minuman suplemen: extra joss. Semua adalah upaya “ gila ”  demi sebuah penghasilan yang bagus. Demi anak yang akan segera lahir, rumah yang harus segera kita miliki/ cicilan rumah yang harus segera lunas, kendaraan yang harus segera terbeli, dan lain-lain. Bila kita tidak mengupayakan semuanya itu, hidup kita mungkin sudah selesai, berkahir tragis. Hidup berantakan, keluarga hancur, anak menjadi korban perceraian, dan lain-lain.
    Seperti ilustrasi kupu-kupu tersebut di atas. Hidup ini selalu penuh misteri, kapan kita lahir, kapan kita mati, kapan kita tiba-tiba menjadi sukses.
    Dalam kehidupan bisnis, selalu tidak ada kepastian. Ketika Almarhum Steve Jobs mengimpikan setiap rumah/ perkantoran di mejanya ada computer, siapa sangka semua itu kini telah terjadi. Dan ketika beliau, Almarhum Steve Jobs akan me-launching i-Pod  yang mengubah permusikan dunia, dia sendiri tidak yakin akan sukses. Ini terbukti karena saat itu dia menjual sebagian sahamnya. Kalau dia yakin, pasti dia akan tahan sahamnya semua dan baru menjual setelah launching. Ternyata I-Pod membawa suskes besar, merubah percaturan dunia music dan selanjutnya membawa sukses besar pula pada apple.
    Orang sukses adalah orang yang telah “ berkeringat ” dan “ berdarah ”  bahkan “ gila ” dalam menapaki jalan hidup sebagai pejalan kehidupan. Bergerak menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dengan segala keletihan, kegagalan, hitam putih sebagai fase- fase tersulit sekalipun yang terjadi dalam kehidupan yang mampu mereka lewati tanpa mengeluh apa lagi menyerah, putus asa.
    Sukses adalah kematian ulat menjadi kupu-kupu. Dan setiap kita yang ingin mendapatkan hidup dalam angan-angan kita, adalah wajar, kita selalu akan bertemu dan di hadapkan pada kegamangan dan keraguan ketika kita menemukan kegagalan dalam usaha. Masalah dalam karier/ usaha/ bisnis. Tapi berhenti, putus asa bukanlah jawaban yang bijak. Keraguan dan kegamangan akan masa depan selalu ada, karena hidup adalah misteri. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita.
    Dalam merintis masa depan, sukses hanya akan menjadi ilusi bila kita tetap berpangku tangan, untung menjadi buntung. Persahabatan menjadi penghiantan. Tapi bukan berarti kita menjadi takut meraih kehidupan yang bergelimang sukses. Kaya. Ketakutan itu harus kita miliki, dan kita haru mempunyai rasa itu. Namun kita harus  bisa mengendalikanya. Supaya kita bisa berlaku cermat dan waspada di setiap perjalanan hidup, berkarya untuk suskes. Sukses adalah jatuh bangun. Jatuh, bangun lagi. Jatuh, bangun lagi. Dan begitulah, teruslah berjalan, pejalan kehidupan. Dengan bergerak ke depan, berusaha secara maksimal, melakukan yang terbaik, dan berusaha terus. Mungkin kita akan segera menjadi kupu-kupu.
C. Fokus
     Fokus adalah perhatian tercurah sebesar-besarnya pada apa yang telah atau sedang kita kerjakan. Apapun itu. Saya telah mengingatkan anda sebelumnya, bahwa dengan focus kita akan mendaptkan jati diri dan keberuntungan dengan cara yaitu berkarya atau bekerja.
    Tidak menjadi soal apakah apa yang sedang kita kerjakan telah di lakukan banyak orang di seluruh dunia. Misalnya: menjadi penulis, penyanyi, motivator, pelukis, penyiar, atau mungkin politikus, penyair, dan lain-lain. Yang terpenting adalah kita melakukany dengan sebaik-baiknya. Kalau bisa, pastikan kita adalah yang terbaik dalam menjalani profesi itu di muka bumi ini di bandingkan penduduk bumi yang lain, se-profesi serupa di dunia ini.
    Kompetitor selalu ada. Mungkin setiap detik, jam, hari, kompetitor kita bermunculan lahir. Entah karena mereka latah, sekedar mengikuti trend, euporia berbisnis, bekerja dalam usaha yang serupa. Sah-sah saja fenomena demikian. Dalam persaingan bisnis, persaingan adalah percaturan yang tidak bisa di hindarkan. Muncul barang –barang serupa, ide cemerlang kita di tiru, di duplikasi, akhirnya berdampak perang harga. Lalu muncul produk baru, dengan tehnologi baru, pasar pelan-pelan meninggalkan produk kita, dan seterusnya.
       Lalu apa yang sebaiknya harus kita lakukan menghadapi kehidupan bisnis yang begitu pelik dengan problematikanya?. Fokus!. Tetaplah focus dengan apa yang telah Anda lakukan, Anda kerjakan. Sembari anda membuka mata bahwasanya memang benar telah terjadi perubahan trend pasar, pelanggan berubah, tehnologi berubah. Yang perlu kita pelihara adalah spirit berjuang seperti awal kita baru memulai bisnis. Jangan tertawan dengan zona kesuksesan  ( comfort zone ) yang telah Anda dapatkan dengan cara lama. Menyadari perbaikan adalah mutlak selalu di perlukan, pun dalam menjalankan usaha, berkarya, bekerja. Sekali lagi, jangan biarkan diri Anda terkungkung dalam kotak kesenyamanan Anda.
    Perbaikan perlu, tapi “ breakthrough ” atau terobosan adalah hal yang mutlak juga. Bila kita ingin tetap ada pada garda depan keberuntungan sebagai pribadi dengan jati diri yang focus pada apa yang kita kerjakan, kesuksesan yang akan kita dapatkan.
     Dalam hal percepatan yang gemilang dalam pencapaian pendakian tanga-tangga kehidupan, terkait dengan terobosan ( breakthrough ), berikut saya contohkan mereka yang sukses di dalamnya :
   Sturbucks di mulai dari toko jual biji kopi saja tanpa jual minuman kopi jadi. Lihat sturbucks sekarang. Terkenal. Viagra di awali sebagai obat jantung; Nokia, perusahaan seluler terkemuka dari finlandia, memulai usahanya menjual kertas.
     Sturbucks, Viagra, Nokia, dan lain-lain, mereka sukses bukan dalam waktu sekejap. Melalui proses panjang dengan terus menjaga spirit daya juang yang tinggi. Setiap hari selalu dengan energy yang baru, melanjutkan jalan, dan terus berjalan melakukan sampai menjadi baik, terbaik dari waktu ke waktu. Pertanyaanya sekarang adalah apakah kita telah melakukan breakthrough/ terobosan atas apa yang kita lakukan/ kerjakan?
     Dalam profesi apapun yang sekarang kita kerjakan saat ini, mari kita berlomba-lomba melakukan terobosan-terobosan demi percepatan pencapaian hidup yang gemilang sukses.
     Misal kita menjadi petani, petani yang melek terhadap tehonologi dalam mengolah tanah pertanianya. Anda mungkin tahu, atau pernah membaca seorang tukan becak di kota Jogjakarta, dia memang seorang tukang becak, namun dalam pekerjaanya dia melakukan terobosan mempromosikan profesinya atau jasa becak-nya melalui internet kepada turis-turis yang berkunjunng ke kota Jogja, menawarkan mereka berkeliling dengan menggunakan jasanya, mengitari objek-objek wisata dengan mengendarai becak. Dan terobosan itu telah menuai sukses luar biasa. Beliau menjadi pioner tukang becak yang berpromosi melalui internet menjajakan becak dan menjadi guide keliling wisata di kota gudeg, JOGJA. Beliau menandai kesuksesanya sebagi tukang becak dengan pula membukukan dirinya dan becaknya pada sebuah buku serupa otobiography.
     Sejauh dalam pengamatan saya, di Jogja juga masih terdapat dokar / andong yang juga masih di tekuni sebagai alat transportasi tradisional di sana, mengantar melintasi kota Jogja, malioboro, juga menikmati objek wisata, bahkan juga mengantar turis-turis ataupun penduduk local sekedar belanja ke pasar, salah satunya pasar baring harjo. Tapi sejauh ini, penjual jasa transportasi dokar/ andong belum ada yang melakukan terobosan serupa atau terobosan yang lebih, yang telah di lakukakan seorang tukang becak yang telah saya ceritakan tersebut. Beranikah Anda mengambil kesempatan itu, menjadi pioner usaha transportasi Andong dengan jurus “ breakthrough ” ?. Apa dan bagaimana?. Anda yang memikirkanya bila berminat.
      Selamat berusaha dalam breakthrough di usaha Anda saat ini. Ingat, di setiap perjalanan hidup, gagal dan sukses tidak pernah absolute sifatnya. Tapi juga, 2 hal tersebut serupa angka dan gambar pada sekeping uang logam, atau lembaran rupiah. Selalu bersisian mengiringi perjalanan kehidupan Anda. Bila saat ini Anda karib dengan kegagalan, mungkin sedepa lagi setelah tikungan Anda, anda menjumpai kesuksesan. Siapa tahu?. Hidup adalah misteri. Dan Tuhan maha pemberi, termasuk pemeberi jalan keajaiban hidup menuju sukses!.
     Sebelum saya mengajak anda ke bagian owner/ pemilik pada segitiga kehidupan, berikut ini izinkan saya memberikan Anda tentang hal yang mungkin bisa jadi bahan perenungan/ refleksi tentang sebuah focus mencari jati diri dan keberuntungan : Belajarlah dari seekor burung elang !.
 “ Ketika seekor Elang telah berusia 40 tahun, dia harus memilih, menunggu kematian atau 150 hari bertapa dengan kesakitan yang amat sangat di puncak gunung, mematukkan paruhnya ke batu karang hingga lepas, menunggu paruh baru tumbuh untuk mencabuti cakar-cakarnya, setelah cakar barunya tumbuh, dia akan mencabuti bulu-bulu di sekujur tubuhnya, lima bulan kemudian dia akan bisa kembali terbang, melanjutkan hidup baru untuk 30 tahun ke depan !. Derita adalah sebuah kekuatan bukan kematian !. ”

D. Owner/ Pemilik
      Pernah mendengar ungkapan bahwa : kita dengan segala yang ada pada jiwa raga kita adalah kekayaan terbesar yang kita miliki?. Saya adalah orang yang sangat setuju dengan ungkapan tersebut, bahkan bagi saya, bahwa kita adalah sebuah perusahaan maha besar/ raksasa, dengan aset-aset yang luar biasa: panca indera dan segala yang ada di sewujud jiwa raga kita ini. Pemberian dari_NYA. Tugas kita dalah mengembangkanya. Aset-aset yang ada bila kita memberdayakanya dengan effective dan maksimal menjadikan perusahaan kita berkembang pesat, bonusnya adalah hal-hal di luar diri kita yang kita miliki sebagai kekayaan/ kesuksesan materi ataupun immaterial: rumah mewah, kendaraan mahal, perusahaan, dan lain-lain. Semua adalah buah dari me-fokuskan diri dengan apa yang kita punya, di mana dengan focus diri dengan berkarya/ bekerja kita menemukan jati diri dan keberuntungan hidup. Sementara di luar diri kita: relasi, teman, sahabat, ataupun segala kebendaan yang kita miliki/ di luar diri kita adalah network settingan Tuhan yang di design khusus untuk kita, membantu dalam percepatan-percepatan kualitas hidup dengan terobosan-terobosan smart way. Dan lihatlah, kita akhirnya bisa menjadi perusahaan raksasa, dengan kekayaan menggurita, sekali lagi itu adalah buah focus dari konsistensi terhadap jalan hidup yang telah kita pilih, mengerjakanya dengan sebaik-baiknya, bahkan dengan bekerja terbaik, memulainya, berjalan, dan terus berjalan, waktu demi waktu semakin membaik dan menemukan jalan_NYA. Man jadda wa jadda, siapa yang sungguh-sungguh pasti akan menemukan keberhasilan. Begitu janji Tuhan.

E. Begginer/ pemula
     Growing Period: Masa pertumbuhan diri. Masa ini di mana kita memulai mengembnagkan apa yang kita yakini, menumbuhkan bisnis, kehidupan, network, dan akar-akar bisnis kita. Menjadi lebih besar dan berkembang. Tak selalu berjalan mulus ketika melewati fase di sini, selalu ada benalu dalam usaha-usaha yang kita tekuni dan kita rintis kembangkan : di bohongi relasi, modal di bawa lari kolega, keluarganya, saudaranya, perusahaan di gerogoti dari dalam oleh orang kepercayaan, yang menjadikan kembali kita pada posisi owner/ pemilik, pengumpul modal, untuk menambah akar-akar bisnis di rintis kembali. Menggurita kembali pada saat yang tepat sebelum kita mempersiapkan diri sebagai investor untuk perispan menghadapi masa tua, masa duduk menikmatai hari tua. Dengan hanya memantau perkembangna bisnis-bisnis yang kita rintis, yang telah kita wariskan estafet kepemimpinya pada generasi kedua, ketiga, dan seterusnya ( anak, cucu ).

F. Inttermediate/ Pematangan Diri
     Secara umum, di masa ini, pencapaian sudah selesai. Bisnis sudah terbentuk, dan kita sudah selesai dengan pencarian diri ke dalam dan ke luar. Di masa ini kita mulai menyiapkan dan memikiran hari tua. Setelah masa muda kita telah berdarah, gila, focus demi menjadi sang pemilik atas bunga-bunga mimpi-mimpi kita, memekarkanya dalam kehidupan yang kita miliki untuk menebar wangi ke semua orang,  keluarga kita, karyawan kita, dan lain-lain sebagai orang/ pejalan kehidupan yang sukses mengggapai kesuksesan hidup dengan kegigihan berkarya atau bekerja dengaan jati diri dan keberuntungan. Sebagai owner yang semakin bertambah usahnya setiap waktunya.

G. Expert/ Ahli
    Melalui prosesi yang panjang dalam pencarian jati diri dan keberuntungan, dengan melalui konsistensi dalam bekerja, seiring waktu terpetakan sudah kita pada satu keahlian yang perlu kita pupuk, kita sudah paham betul, kita lancar usahanya di mana?.

 H. Menikmati Hidup dan Menanti Hidup
      Merayakan kemenangan raya atas pencapaian gemilang dalam kesuksesan hidup meniti karier, berbisnis, berpetualang dalam usaha. Masa ini sekaligus penapaian jati diri sepenuhnya akan diri kita dan alam semesta, selanjutnya kita sipa pindah dunia, siap menanti hidup di sisi lain dunia ini. Akhir sebuah perjalanan hidup.
       Di manakah Anda sekarang? Apa yang telah Anda kerjakan selama ini?. Apa yang akan terjadi selanjutnya di fase hidup Anda berikutnya? Semoga ini bisa menjadi  “ cermin utuh bagi masa depan ” untuk memberi ruh semangat berjuang sebagai pejalan kehidupan yang akan banyak menemukan kejutan, menyenangkan ataupun menyedihkan, kekecewaan ataupun kepuasan. Bisa menjadikan ini sebagai panduan Anda untuk lebih bisa “ memaksimalkan diri ” mulai sekarang. Membantu dalam memetakan segala masalah hidup Anda dengan arah pemetaan yang jelas lalu berakhir dengan solusi/ pemecahan masalah. Di fase manapun Anda berada. Berapapun usia Anda, semoga sukses dalam segala profesi yang Anda tekuni, profesi apapun itu.

V. Penutup
     A. Hati-hati dalam Hidup !
   Segitiga kehidupan yang telah saya urai panjang lebar di atas, semua adalah refleksi setiap kehidupan anak manusia selama mereka menjalani kehidupan. Dan perjuangan tidak berhenti pada pencapaian “ sukses ”.
   Pun masa yang lazimnya kita lalui, tentunya tentang rentang waktu yang ada setiap pribadi adalah berbeda-beda dengan segala factor yang ada, termasuk dalam memilih media yang bisa mefasilitasi kita untuk melakukan percepatan-percepatan hidup yang ingin kita lalui. Termasuk berlaku smart/ cerdas dalam memilih ragam training/ motivasi/ workshop/ semi loka yang ada.
    Penekanan dari tuturan yang ada dalam buku ini adalah bermaksud membantu dalam memetakan hidup Anda saat ini, di rentang usia berapapun Anda saat ini yang sedang dan masih melakukan mencari jati diri dan keberuntungan, pemetaan masalah hidup sekaligus menemukan solusi atas pemetaan masalah diri dan hidup Anda yaitu : focus terhadah hidup dengan senantiasa menelaah hidup ( masa kecil, remaja, dewas, tua ), tanpa mengabaikan DNA yang terselip dalam tubuh setiap pribadi sejak lahir, dengan tetap menanamkan konsep berpikir mengharuskan diri untuk terus bekerja dan berkarya, karena hanya dengan bekerja ( mengasah hidup ) Anda akan bisa menemukan jati diri dan keberuntungan Anda, tanpa mengabaikan factor Tuhan dengan kun fa ya kun_NYA.
    Dan ketika sukses dalam genggaman, ketika kita telah berhasil hidup dalam angan-angan hidup kita. Ancaman atau kesulitan hidup bukan berarti tidak lagi mengintai kita dalam perjalanan yang bergelimang kebahagian hidup di saat berhasil dalam penacapaian hidup sukses ( menikmati hidup ).
     Sebagai penguat dalam pemahaman paparan yang telah ada, berikut saya berikan suatu warning/ rambu-rambu yang ada dalam hidup dan Anda sadar ataupu tidak, pasti Anda akan lalui, semua hanya masalah waktu kapan kita akan melalui tahapan-tahapan berikut.
Tahapan pada rentang usia 15-19 tahun
    Pada usia ini, kita sebagai manusia yang mulai tumbuh dewasa, mulai mengenal hidup, mulai berani belajar merokok, minum-minuman keras, narkoba, mulai mengenal lokalisasi, laki-laki kehilangan keperjakaan, perempuan kehilangan keperawanan terlibat pergaulan bebas, MBA. latihan track-trackan, balap liar, sampai kaki patah. Terjebak dalam pergaulan yang salah, krisis identitas. Sudahkah Anda lolos dalam tahapan hidup di periode ini?
Tahapan rentang usia 32 – 38 tahun.
   Di sini adalah proses bertumbuh kembangnya sebuah keluarga, namun juga medan uji kokoh tidaknya sebuah pondasi rumah tangga sebuah keluarga di bangun. Ataukah malah berakhir porak poranda di usia ini. Di mana di usia pembentukan bertumbuhnya sebuah keluarga di sini rentan sekali dengan perceraian dengan beragam masalah pelik hidup dalam berumah tangga: terlibat utang karena permodalan bisnis, adanya WIL/PIL, bangkrutnya bisnis karena suami terlibat suka judi, kalau perempunya, adanya pihak ketiga, yang seharusnya hidup sudah stabil, pondasi goyah, terjadilah perpisahan keluarga, belum anak yang terlibat dalam masalah social, dan lain-lain. Bila kita terjatuh di usia ini, kita di paksa untuk_ memulai hidup kembali dari awal.
Ijinkan saya, untuk meemberi sedikit tips-tips agar pernikahan Anda menjadi lebih baik.
Pernikahan adalah satu langkah awal, yang seyogyanya terjadi sekali dalam seumur hidup anda. Maka berhati-hatilah menentukan pasangan Anda untuk menemani hidup sebagai sebuah keluarga.
Pernikahan adalah tempat di mana kita di tuntut untuk menjadi dewasa, dan salah satu tanda kedewasaan adalah siap memeikul tanggung jawab dan setia memegang teguh sebuah komitmen berumah tangga.
Masalah mendasar yang sering terjadi dalam sebuah pernikahan biasanya timbul karena kita tidak bisa memahami dengan baik pasangan kita.
Hindarilah tindakan menuntut pasangan untuk berubah sesuai dengan kemauan kita, kitalah yang harus berubah lebih dahulu. Tudak ada “ aku ” yang lebih baik tapi “ kita ” yang lebih baik.
Berikut beberapa kesalahan yang umum di lakukan suami/istri dalam menjalankan biduk sebuah rumah tangga: tidak memperhatikan perasaan istri/suami, suami lebih focus memikirkan solusi daripada mendengar nasehat istri, terbiasa meninggalkan istri dalam kondisi menggantung pikiranya dalam kepastian jawaban atau solusi terhadap masalah yang ada. Ingat, suami adalah nahkoda dalam rumah tangga yang wajib membuat keputusan jelas dan tegas terakit solusi atau pemecahan segala masalah dalam rumah tangga. Pun istri jangan terlampaui menggurui suami dalam bertutur, member petunjuk atau masukan, mengeluhkan suami di khalayak ramai, mencari pembenaran diri, selalu merasa benar, suami selalu di posisikan salah atau sebaliknya.
Alangkah baiknya, bila kita dalam menjalani pernikahan itu setiap hari layaknya pasangan yang sedang kasmaran, menjalani pacaran setiap hari. Selalu ada waktu untuk meluangkan waktu romantic berdua: sekedar makan malam, nonton film, berolah raga, liburan. Dan juga mempunyai rasa saling meenerima dengan rela atau ikhlas dalam menerima pasangan, mudah mema’afkan. Pastinya dengan hal-hal yang demikian biduk pernikahan Anda akan lebih baik dalam seiring waktu berjalannya, tentunya jangan lupa mendasari dengan komitmen untuk berkomunikasi dengan terbuka.
Kira-kira demikian komitmen penting yang perlu kita punyai dalam membangun sebuah pernikahan.
Tahapan rentang usia 38-55 tahun
    Di usia ini sebenarnya saatnya Anda menikmati hidup anda dalam masa pensiunan masa tua.Tapi, acap kali kita terjerumus dalam peliknya masalah sebab kita tergelincir dalam masa tua yang rentan masalah yang tanpa sadar kita membuatnya sendiri, sebab ulah yang kurang bijak dalam memberlakukan hidup di masa tua. Tergoda untuk menikah lagi, di goda janda / duda sebab uang masih banyak, uang pensiunan, anak di bingungkan dengan ikut ibu/ bapak, ribut pembagian warisan, belum lagi muncul anak baru dari hasil pernikahan baru ( anak tiri ), tidak lagi di akui bapak/ ibu lagi sebab menikah lagi, dan pertikaian antar anak dalam dua keluaraga, akhirnya bubrah sebuah keluarga yang besar dan hebat awalnya.
    Sudahkah Anda melewati masa-masa tahapan usia tersebut dengan baik, bijak dan benar?. Dalam buku ini saya mengingatkan Anda semua akan hal-hal apa-apa  yang akan dan pasti Anda lalui, di mana dan dari manapun strata social Anda saat ini.
  Terjaga selalu dalam hidup di segala kondisi Anda adalah modal untuk melakukan upaya kesadaran diri membaikan kehidupan untuk Anda sendiri, juga untuk kelanjutan hidup orang-orang tercinta saat ini, esok, dan mendatang dengan sebaik-baiknya memberlakukan hidup, dengan berpijak pada pola hidup baik, bijak, dan benar, juga perbaikan yang berkelanjutan. Berproses tanpa henti.
Berikut isilah jurnal waktu berikut ini:
Jurnal waktu di usia 15-19 tahun
( Apa-apa yang telah Anda lakukan dan akan Anda lakukan di rentang usia ini )
















Jurnal hidup 32-38 tahun
( Apa-apa yang telah Anda lakukan dan akan Anda lakukan di rentang usia ini )











Jurnal hidup usia 38-55 tahun
( Apa-apa yang telah Anda lalui dan sedang Anda kerjakan dan akan Anda lakukan di rentang usia ini )















Jurnal usia di atas adalah berfungsi sebagai media cermin , navigator sekaligus warning diri sejauh mana Anda telah memberlakukan hidup Anda saat ini dan selama ini. Sudahkah Anda hati-hati dalam hidup?. Sekaligus penanda posisi keberadaan hidup Anda saat ini dengan segala pencapaian hidup buah dari masa lalu yang berdampak panjang terhadap masa sekarang, dan nanti. Sekali lagi, hati-hatilah dalam hidup !
      ******************************************************************* 

“ Di satu waktu hidupku, terdiam ku terpana, menyingkap rahasia semesta
Di saat takdir mengira, sebelum ku upaya, tak akan lekas ku percaya
Baru kini aku mengerti masa lalu ( yang ) ku jalani, tentukan apa ku kini
Dan benih yang aku tebar, akan berbunga dan mekar memberi keindahanku nanti
Titik-titik dalam hidupku terhubungkan satu-satu jadi gambaran diriku ”__RAHASIA SEMESTA ( KLA PROJECT )



BLUNDER IKUT SEMINAR
Apa sebenarnya jati diri dan keberuntungan itu?. Adakah kaitanya dengan bakat dan minat?. Passion diri?
How to increase your luck factor?. Bagaimana mempertinggi factor keberuntungan Anda?
Anda telah membaca buku yang tepat, yang sangat memungkinkan Anda akan mampu menemukan jati diri dan keberuntungan hidup Anda yang baru__hidup baru Anda!. Dengan lebih mengenal diri Anda sendiri ( Passion diri )
Sering kita merasa kurang beruntung, sementara melihat orang lain mempunyai keberuntungan yang lebih.
Keberuntungan Anda di mulai ketika Anda mulai__ berani memulai hidup dan menentukan hidup! lalui jalani, teruslah berproses, niscaya akan menjadi!
Marilah kita mencoba mencari keberuntungan dalam hidup kita dengan cara yang benar, marilah menjadi lebih beruntung dengan strategi yang tepat dan sikap hidup yang pas!. Marilah kita hidup dengan baik, bijak, dan benar!.
Selamat menikmati hidup dan menanti hidup Anda! Dengan tetap, hati-hati dalam hidup!

GARANSI
Apabila Anda membeli buku ini, Anda berkesemaptan mendapatkan keberuntungan yang tak terduga di akhir bulan Anda. Cukup kirim bukti nomor faktur pembelian Anda atas buku ini ke no : 081333841183 dan 081334234801. Buruan beli! Dan raih keberuntungan hidup Anda!. Siapa tahu nomor faktur pemebelian Anda yang beruntung dalam undian berhadiah di akhir bulan.

SELAMAT BERUNTUNG!


Biodata Penulis
   Agus Setyawan atau yang lebih di kenal dengan nama Agus Piranhamas Realitor, sebagai Guru / Pakar / Jagoan Speaker Internet, terlahir di Bojonegoro, Buku perdanaya: REVOLUSI PASANG IKLAN. Di buku keduanya ini, BLUNDER IKUT SEMINAR, adalah buku kolaborasi antara akumulasi refleksi perjalanan hidupnya menapaki dunia seminar, sebagai trainer speaker internet yang sukses. Sekaligus menandai sumbang sih_nya berkiprah di dunia motivasi / seminar selama satu dasa warsa. Di buku ini, Beliau menawarkan konsep pemikiranya tentang bagaimana kita bisa berada pada tempat ( seminar ) yang tepat untuk membawa pada perjalanan mencari jati diri dan keberuntungan hidup sebagai pejalan kehidupan yang sukses.
    Untuk berkorespondensi atau memakai jasa motivasinya sebagai triner di instansi / komunitas / perusahaan / kampus, silahkan menghubungi :
Phone seluler : 081333841183
Email: pembicarainternetmarketing.com
             pembicarainternetmarketing@gmail.com
Fb : Agus Piranhamas Realitor I
Tweeter : @speakerinternet
PIN BB : 27BB3300

*****************************************************************************
    Sammy Handoko adalah nama pena dari Bedjo Andoko, lahir di Grobogan, 29 Juli 1981 Purwodadi, Jawa Tengah. Merupakan anak ke-7 dari enam bersaudara. Menamatkan pendidikan terakhirnya di SMU NEGERI 1 WIROSARI tahun 2000. Semasa sekolah active di kegiatan mading, OSIS, KIR, Juga Forum Diskusi Ilmiah ( FDI ).  Sebelumnya, novel perdananya : Sang Pecinta ( The Lover’s ), Uma Haju Publisher, 2011, lalu mendapatkan kepercayaan dari Pak Agus Setyawan / Agus Piranhamas Realitor untuk berkolaborasi menuliskan pemikiran beliau dalam buku bertajuk : BLUNDER IKUT SEMINAR, yang sedang Anda baca saat ini.
     Untuk kepentingan korespondensi, Anda bisa bertemu di:
 FB : Sammy Handoko
Tweeter : @290781334234801 ( Sammy Handoko )
Phone seluler : 081334234801
PIN BB : 282 BCEFC
              sammyhandoko@telkomsel.blackberry.com
Terima kasih.


ilustrasi cover semacam ini: gambar seseorang menaiki tangga undakan ( undakan: pondasi kokoh, tangga bs patah di tengah jalan ), di mana tangga undakan tsb adl tangga pendidikan formal di indonesia dari SD s/d S1 tp dg rentang wt sbb: sd: 3 tahun, smp: 2 tahun, smu: 2 tahun, s1 : 3 tahun diman setiap tangga undakan ada gmbr sesorang dg seragam formalnya smp berdasi di undakan suksesnya,,,mmbw pesan moral percepatan/ breakthrough satu lagi, gambar sblhnya seseorang sedang naik lift, namun di tengah perjlnan lift patah/ retak...di masing2 puncak tangga & lift kash gambar ttg tujuan hidup yg mengilustrasikan kesuksesan dan kebahagiaan hidup,,,warna dasar cover: kuning,,,terima kasih smg LP berkenan meng_akomodasi semua permintaan saya ini, terkait buku saya nanti: BLUNDER IKUT SEMINAR. Untuk foto2 tlg di lay out di setiap pergantian bab. Terima kasih. Slm sukses menulis!

0 komentar:

Posting Komentar