KATA
PENGANTAR
Setiap manusia terlahir dengan membawa
takdir_NYA sendiri-sendiri. Pun begitu, saya mempercayai satu hal ini, bahwa:
takdir Tuhan ada di ujung usaha manusia, sebelum KUN FA YA KUN_NYA hadir dari
DIA sebagai decision maker atas hidup seluruh penduduk bumi.
Dalam mengambil peran kita, sebagai
pengusaha atas berupaya, dan terus mengupayakan yang terbaik dalam area ihtiar
dalam hidup, tentu tidak selalu jalan mulus yang kita dapati. Tergoda jalan
pintas demi sebuah percepatan pencapaian hidup yang lebih baik, acap kali
sering terjadi di sekitar kita.
Lalu apa hubunganya dengan judul buku “
BLUNDER IKUT SEMINAR : Guide Line To Be
Follower : The Way To Be Succes ! ( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan Menuju
Sukses ! ) ” Buku yang Anda baca saat ini dengan fenomena kehidupan yang serba
instan tersebut?.
Dewasa ini, sekian upaya manusia untuk
membaikan kehidupanya ( rizki ) adalah mereka menempuhnya dengan giat mengikuti
seminar/ loka karya / semi loka/ workshop / penggalian potensi diri / trainning.
Namun, sekali lagi, fenomena euporia yang ada. Fenomena latah!
Dalam buku “ BLUNDER IKUT SEMINAR : Guide
Line To Be Follower : The Way To Be Succes ! ( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan
Menuju Sukses ! ) , hadir untuk memberi pencerahan atas euporia yang terjadi.
Dengan menawarkan pendekatan pemikiran berkonsep : jati diri dan keberuntungan. Dengan terjemahan
lain: bakat dan minat atau passion. Sebagai modal dasar mengikuti ragam seminar
yang ada, supaya tidak keliru atau salah memilih seminar dan link yang
terbentuk nantinya.
Adalah langkah yang tepat ketika kita
sebelum getol ( baca : giat ) mengikuti berbagai seminar yanga ada, kita
terlebih dahulu memetakan diri dengan proses menelaah hidup ( riwayat hidup ), ini
ada hubunganya dengan DNA ( keturunan ), untuk selanjutnya hal tersebut kita
jadikan refrensi diri terkait mengenal bakat dan minat diri ( passion), lalu
menjadikanya modal untuk menemukan link seminar yang tepat ( Smart way ),
kemudian kita berupaya focus membangun networking yang ada, secara sadar atau
tidak kita sadari, dengan konsistensi dalam berproses ( berkarya / bekerja / bertindak
/ action ) membangun hidup, menentukan dan memulai hidup tersebut, cepat atau
lambat kita akan menemukan jati diri dan keberuntungan hidup kita.
Selain itu, kita bisa menemukan jati
diri dan keberuntungan tersebuat dengan proses mengasah hidup dalam terus
berkarya atau bekerja dari waktu ke waktu menapaki jalan kehidupan.
Konsep jati diri dan keberuntungan yang
saya paparkan panjang lebar dalam buku ini adalah bentuk dari refleksi saya
dalam perjalanan setia berproses “ menjadi ” dan selalu menjaga konsistensi
kemauan untuk selalu menjadi. Sebuah buku yang merupakan akumulasi dari
pengalaman dan pemikiran nyata saya dalam menjalani karier dan perjalanan
sebagai Guru | Pakar | Jagoan Speaker Internet Marketing.
Dengan membaca buku ini penulis tentu
berharap akan banyak orang-orang yang termotivasi, terdorong, tergugah untuk bisa menemukan jati diri dan
keberuntungan dengan menanamkan konsep diri untuk terus ber- proses atau
berkarya ( bekerja ) untuk meraih pencapaian-pencapaian kebaikan hidup dengan
percepatan ( breakthrough ) hidup yang cerdas ( Smart Way ), bukan pencapaian
hidup yang di angan-angankan dengan cara instan/ jump!. Lebih Dahsyat lagi,
bila akhirnya mampu memberikan ide atas konsep kesadaran diri yang utuh melalui
metode menelaah dan mengasah hidup kemudian menemukan sebuah
terobosan-terobosan percepatan hidup ( breakthrough ), di manapun posisi, dan
profesi pembaca saat ini. Dan dari manapun pembaca berasal, dan dalam kondisi
apapun!
Buku ini tentunya terlahir jauh dari
sempurna. Tiada gading yang tak retak. Penulis sangat berterima kasih kepada
Anda pembaca sekalian, kritik dan saran selalu di terima dengan lapang hati,
berjiwa besar. Tentu dalam penulisan di buku ini ada kesalahan disana-sini.
Namun, harapan penulis, hal tersebut jangan sampai mengurangi semangat untuk
membuka wawasan perihal konsep jati diri dan keberuntungan hidup.
Selamat membaca,
Malang, Oktober 2012
Agus
Setyawan
Daftar Isi :
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan / Latar Belakang
A. Hidup:
Tidak Ada Yang Instan
B.
Indahnya Berproses dalam Hidup
II. Pembahasan
A.
Impianmu Adalah Navigator Dalam Hidupmu
III. Topik
A.
Menelaah Hidup
B.
Mengasah Hidup
C.
Menengok Sang waktu
IV. SEGITIGA KEHIDUPAN
A.
Berdarah
B. Gila
C.
Fokus
D.
Owner / Pemilik
E.
Begginer / Pemula
F.
Intermediate / Pematangan Diri
G.
Expert / Ahli
H.
Menikmati Hidup dan Menanti Hidup
V. Penutup
A.
Hati-Hati Dalam Hidup !
Biodata Penulis
BLUNDER IKUT SEMINAR
Guide Line To Be Follower : The Way To Be
Succes !
( Panduan Menjadi Pengikut : Jalan Menuju Sukses ! )
Oleh : Agus Setyawan & Sammy
Handoko
I . Pendahuluan / Latar
Belakang
A. Hidup : Tidak Ada
Yang Instan
Sebelum Saya menuangkan ide menulis dalam
bagian ini, awalnya Saya terpikir untuk menulis sebuah buku : Perjalanan Menjadi Seorang Motivator
Marketing On Line : From Zerro To Be
Herro ( Journey of The Motivator ). Tapi Saya pikir, sudah banyak buku
serupa yang di lahirkan oleh para motivator. Dengan dalih alasan untuk berbagi
ilmu sukses!. Dengan ragam rupa jejak rekam riwayat yang mengilahminya,
pendakian tangga – tangga kesuksesan yang berkelindan syarat perjuangan sebelum
menghantarkan mereka sampai menjadi seorang motivator sukses!. Ragam cerita
keperihatinan, laku hidup yang terbatas dalam segala hal, penderitaan,
kesedihan/kesusahan mereka kemas sedemikian rupa pada satu session tersendiri
di setiap kesempatan berbicara dalam forum workshop/ trainning . Mereka berharap
bisa meng_inspirasi audience, menebar ilmu survive dalam hidup. Tentunya juga
melalui pesan –pesan emas ( baca : motivasi ).
Memang tidak semua motivator berlaku
demikian, juga tidak semua motivator terlahir dari titik nol. Dan, tidak ada
yang salah dalam hal ini. Sah-sah saja dalam berkegiatan workshop motivasi.
Lalu menuliskanya pada sebuah buku.
Terlepas dari itu semua, Saya ingin
melahirkan sebuah buku yang berbicara dari sisi audience / Follower’s. Bagaimana
mereka bisa menemukan diri mereka sendiri sebagai pribadi dengan jati diri yang
utuh, penuh keberuntungan, melalui metode menelaah hidup, lalu menentukan
pilihan hidup, apapun pilihan hidupnya, sebelum mereka di temukan orang –orang
yang saya meyakini itu sebagai kepanjangan tangan Tuhan.
Dengan
cara menelaah hidup sebagai pribadi yang saya sebut sebagai riwayat hidup, akan
terpetakan keingingan_visi dan misi hidup lalu bergegas mencari link, membuat
networking yang berkelanjutan dengan action/tindakan yang nyata, dengan tetap
berpedoman: PDCA yaitu Plan, Do, Cek, Action. Juga continuity improvement/ perbaikan yang
berkelanjutan dengan baik, bijak, dan benar.
Juga berdasar pada anggapan Saya, ma’af
kalau anggapan saya ini salah. Bahwa untuk mempelajari atau sekedar tahu kehidupan
seorang trainer/ motivator, tinggal klick! di cari di Google, ketemu sudah
riwayatnya. Maka, dalam buku saya ini,
akan mencoba memberi konsep pendekatan kepada follower/ audience. Bagaimana
mereka bisa menempatkan diri pada link yang tepat dalam mengikuti seminar/
workshop. Bagaimana menelaah diri dan hidup guna menemukan jati diri dan
keberuntungan sebagi modal menjawab tantangan hidup yang dewasa ini ada pada
gejala kecenderungan hidup serba cepat/ instan/ karbitan. Yang terkadang mereka
terkecoh dalam memaknai proses itu sebagai jalan pintas bukan percepatan hidup,
yang akhirnya mereka terjebak dalam gaya hidup yang jump/ melompat,
konsumerisme, bahkan kulakan ilmu dari luar, lalu di adopsi begitu saja, yang
jelas – jelas belum tentu cocok di terapkan pada kepribadian khalayak negeri
ini, termasuk gaya hidup copy paste, di dalamnya : copy paste jalan sukses sang
motivator idola.
Sebagai
pribadi, setiap kita mempunyai perjalanan yang unik dan istimewa, berbeda-beda
di setiap pribadi, jadi perlu membangun
konsep kesadaran diri bahwa tidak bisa secara serta merta “ copy paste “ dari
Sang Trainer.
Untuk memahami konsep percepatan yang
saya maksud, berikut ilustrasi yang saya bisa berikan untuk Anda.
Hidup, Saya umpamakan sebuah padi. Begitu
banyak varian padi. Salah satunya adalah padi gogo. Dahulu padi gogo, sejak
mulai di tanam sampai pada masanya untuk di panen, padi gogo butuh waktu tumbuh
kurang lebih 9 bulan. Namun ketika padi gogo tersentuh tehnologi dalam
tehnik-tehnik menanamnya, semenjak dari perlakuan olah tanah, pemupukan sampai
perawatan, padi gogo bisa di panen dalam waktu yang realtif singkat, 2,5 bulan. Tapi tidak ada ceritanya, tanam
padi, dalam hitungan hari, bahkan dalam satu hari sudah bisa di panen.
Ilustrasi yang kedua adalah susu instan.
Kita pasti sepakat akan hal ini, tidak ada ceritanya sapi di biarkan di padang
rumput, tahu –tahu jadi susu instan. Tentunya terlebih dahulu sapi di besarkan,
di beri makan lalu ketika susunya siap di perah, jangan memakai tangan, tapi
melalui tehnik –tehnik yang melibatkan mesin saat memerahnya baru menghasilkan susu
instan yang lebih berkualitas. Termasuk dalam proses membesarkan sapi, kalau
sebelumnya rumput menjadi satu-satunya makanan untuk membesarkan sapi, tapi
dalam perkembanganya melalui tehnik –tehnik yang lain.
Dunia memang serba cepat tapi bukan
instan, bukan karbitan, bukan pula jump. Ada proses –proses di dalamnya. Proses
yang nanti akan menentukan sendiri sesuatunya. Di mana, di dalamnya kita bisa
menjadikanya sebagi media pemebelajar memetakan masalah, menelaahnya guna
menemukan solusi cerdas yang tepat dan cepat menghasilkan. Inilah sekian makna
percepatan yang saya maksudkan.
Berproses, sama halnya meyakini sepenuhnya
bahwa : takdir Tuhan di ujung usaha manusia. Begitu istimewanya kita di
hadapan_Nya. Sampai kepada urusan hidup kita, sebelumnya Tuhan sepenuhnya
mempercayakan di tangan kita. Sebelum sampai kembali ke Tuhan, sebagai decision
maker. Bukankah demikian janji Tuhan, tak akan merubah nasib suatu kaum,
kecuali kaum itu merubah nasibnya sendiri melalui kewajiban berlaku ihtiar/
usaha.
Pesan moralnya adalah, sekali lagi tidak
cuma copy paste lalu jadi. Be something by procces !. Tentunya dengan setia
pada prosesi fase – fase kehidupan.
Setiap
individu: berbeda, terlahir dengan lingkup kondisi & keadaan yang berbeda
pula. Kompleksitas jejak rekam sebagai paket pribadi yang unik, istimewa,
different !. Unpredictable way to be herro, di sini miracle Tuhan dalam Kun Fa
Ya Kun_NYA di ujung takdir usaha manusia
setelah melalui serangkaian proses, berjuang, bertahan, lalu meraih kemenangan
raya bisa terjadi atas ijin_Nya. Setiap orang akan menemukan jalanya
masing-masing.
Kalau boleh saya rangkum bahwa : “…Tuhan
juga mengajarkan ini, life isn’t free lunch…tak ada istilah “ free lunch/ cuma-cuma ” dalam berkehidupan
! ”. Manusia selalu di tempatkan, dan
semestinya memang begitu mengambil peran dalam area “ Man jadda wa jadda, siapa
yang bersungguh – sungguh akan mendapat keberhasilan. Man shabara zafira, siapa
yang memiliki kesabaran pasti mendapat kesuksesan. Man sa’araladarbi wa shala,
siapa yang berjalan di jalan _NYA akan sampai ke ujung jalan_Nya “ sementara Tuhan sebagai decision maker. Dan
di sini letak sisi manusia sebagai mahkluk PEMBELAJAR, sekaligus menjadi media
pembelajar bagi satu sama lainya.
B. Indahnya Berproses
Dalam Hidup
Sekian banyak orang, melihat kesuksesan
seorang trainer, motivator adalah sebuah autopis tersendiri dalam
angan-anganya. Terbangun begitu megah, elok dalam alam pikiran. Lalu mereka
serentak berbondong –bondong mengikuti, mendatangi seminar, workshop yang di
dalangi oleh motivator atau trainer idola guna menyerap ilmu sukses mereka.
Serupa latah, euporia mereka merayakan
diri di tengah –tengah ratusan bahkan ribuan follower lainnya. Apalagi ketika
Sang motivator jeli menangkap peluang pasar terkait animo follower akan semakin
meningkat grafik naik jumlah peserta yang hadir dalam setiap workshop, semisal
dengan mempermudah akses mereka ( follower ) untuk datang atau bisa bergabung
dalam forum workshop yang mereka gagas dengan gratis, hanya mendaftar, cuma dengan syarat mengirim email ke email
account sang motivator, bila sudah mendapat email balasan, follower bisa datang
sebagai peserta/audience, berada di tengah-tengah peserta forum motivasi
lainya.
Masih banyak trik serupa yang di lakukan
motivator untuk meningkatkan selling point terkait nama sang motivator untuk
menarik audience memadati acaranya dengan gratis atau cost/ invest rupiah yang
sangat terjangkau. Sekilas yang terbangun adalah hubungan mutualisme antara
follower vs motivator, di sisi lain gaung nama Sang motivator semakin menggema
dalam dunia laga triner, sementara follower/ pengikut, serupa candu yang mereka
dapatkan, begitu mereka merasakan begitu mudahnya mendapatkan akses bisa
mengikuti ragam training bersama figure motivator idola. Adiksi yang ada. Terabaikan
dasar pondasi pemikiran bahwa hal mendasar yang perlu di pertimbangkan dalam
mengikuti seminar/ workshop/training, dan segala rupa program penggalian
potensi diri adalah pengenalan diri terlebih dahulu secara utuh, penuh, sebagai
pribadi dengan kejelasan jati diri yang ber-visi dan misi ( Pemetaan diri dan
masalah ). Termasuk juga possion setiap pribadi yang terpetakan secara nyata
dan terkunci sebagai arah acuan tujuan hidup mereka guna meraih keberuntungan (
baca: kebahagian hidup, pencapaian impian hidup yang di angan-angankan ).
Sementara
dari fenomena yang ada, saya melihat, kecenderungan setiap pribadi follower melupakan point diri
yang saya anggap penting tersebut, yaitu jati diri di tiap-tiap pribadi follower.
Termasuk melupakan menelaah sejarah diri, riwayat, jejak rekam yang tentunya
berbeda-beda dari setiap pribadi follower yang ada. Bukankah setiap kita
terlahir dari masa lalu. Hitam putih yang mengilahmi kelahiran hidup kita,
yakin, selalu ada sisi terang di dalam sisi gelap sekalipun. Keakraban yang
retak pada masa lalumu hanya akan membawamu pada kubangan penyesalan yang
panjang. Ambil Ia sebagai teman, berjalan bersisian denganya serupa dian di
tangan, penerang dalam gulita, pencerah masa depan.
Setiap kita terlahir oleh masa lalu
dengan sejarah masing-masing. Dan sekelam-kelamnya masa lalu, selalu ada sisi
terang di dalamnya. Negeri kita, Indonesia juga terlahir dari masa lalu yang
hebat, sejarah. Sejarah adalah rangkaian peristiwa sebagai jejak rekam yang
sempurna, padanya kita bisa belajar untuk lebih arif dan bijaksana
memberlakukan hidup ke depan, masa depan yang lebih gemilang.
Karenanya, menurut pandangana saya, dengan
berbekal pada focus terhadap pengenalan jati diri dengan segala proses menelaah diri, secara
utuh lalu menjadikan modal dalam mengikuti training motivasi secara selektif,
di harapkan itu akan menjadi pintu gerbang yang efektive menghantar follower menuju
zona kehidupan yang ber-piramida naik, berkelas dalam tangga-tangga kehidupan.
Tentunya, dengan menghilangkan budaya latah, euporia dalam berinvestasi untuk
masa depan ( terlibat dalam berbagai training motivasi, investasi MLM, invest
property, dan lain-lain, dengan membabi buta, termasuk buta tujuan ) akan berdampak
baik, berdaya guna dalam daya arung yang kuat dengan akurasi pencapaian hasil yang signifikan dalam
pencapaian fase-fase dalam hidup dengan penuh zona-zona emas/glory/ kejayaaan
dengan waktu yang relative cepat, effisien dan effective dalam melakukan
lompatan lebih tinggi dalam unpredictable way to be success!. Yang terpenting,
Anda sudah berada dalam SMART WAY. Terhindar dalam menghambur-hamburkan waktu,
boros waktu, energy, uang, dan pikiran.
Mari
kita mencoba sesaat flash back sebentar ke kehidupan kita di saat masa masih
mengenyam bangku sekolah. Di sekolah, sebenarnya ada point kehidupan yang
sangat berharga untuk bekal ketika kita terjun ke kehidupan sebenarnya, di
tengah-tengah masyarakat. Nilai apakah kira-kira yang saya makud itu ?. Jawaban
saya adalah ilmu memilih hidup/ kehidupan. Di luar sekolah selalulah bersegera
memulai duniamu. Maksud saya, ilustrasinya begini:
Dulu waktu kita sekolah active di
paskibraka, tapi sebatas di sekolah, di luar sekolah kita tidak mau explore hal
itu. Dulu kita di sekolah jago basket, jago mading, jago koperasi, dan lain-lain.
Waktu kuliah kita active di berbagai organisasi kampus: Mapala, BEM, dan lain-lain,
tapi semuanya berhenti di dalam sekolah, di luar sekolah tidak kita explore
bakat-bakat kita. Inilah juga ilmu telaah riwayat yang saya maksud. Sekali
lagi, di luar sekolah, selalulah bersegeralah mulailah duniamu!. Tentukan
hidupmu !. Dengan modal pilihan hidupmu lalu temukan link_mu!.
Sebagai paket pribadi, follower mustinya
menyadari satu hal yang berkali -kali saya tekankan di sini , yang saya maknai sebagai
jejak rekam/riwayat tersebut sebagai pembentuk jati diri dan keberuntungan.
Bahwa setiap pribadi terlahir dengan kondisi situasi yang beragam, unik, dan
istimewa dari _Nya. Secara kontekstual waktu, ruang, dan kedirian dalam
perjalananya sebagai kahlifah penghuni bumi pasti nyaris tidak ada yang sama
dari setiap pribadi. Di sinilah jejak pembeda dari setiap kita lahir dalam
memberlakukan hidup.
Jadi
bila kita begitu saja terhipnotis, lalu limbung antara sadar dan tidak sadar
begitu saja mengikuti workshop/training motivasi karena alasan serupa kisah
diri yang tercentil oleh motivator, lalu kita membangun konsep diri ( mindset )
yang berusaha sama persis perjuangan yang di bangun sang motivator sebagai pemula
lalu “ menjadi “ , sangat naif saya kira pemikiran yang copy paste/ jump
seperti itu. Sekali lagi sebagai paket pribadi yang istimewa dari_Nya, setiap
kita menyimpan “ bintang “ yang siap berkilau memancar. Dan mereka, para
motivator/trainer adalah tangan-tangan Tuhan yang di peracaya menemukan dan
membimbing Anda.
Hidup adalah proses panjang menemukan dan
di temukan, tentu dengan syarat anda selalu fokus diri terhadap arah misi dan
visi hidup Anda. Di luar Anda, keluarga, teman, relasi, lingkungan, dan lain-lain
adalah networking yang di design Tuhan khusus untuk tiap-tiap pribadi. Tinggal
Anda bisa membaca pesan-pesan, sign Tuhan untuk anda baik secara kebendaan,
verbal, orang-orang di sekitar Anda, yang semuanya sebenarnya mengerucut pada
memperlihatkan posisi/keberadaan Anda yang sebenarnya. Mau jadi apa sebenarnya
Anda. So, be focus! dalam berproses dan action!. Denganya akan terpetakan
dengan jelas jati diri dan keberuntungan kita. Pasti!.
Mengutip perkataan Oprah winrey : “ Saya
tidak percaya kegagalan kalau Anda menikmati proses apapun yang Anda lakukan. ”
Juga
Harriet Tubman : “ Every great
dream begins with a dreamer. Always remember, you have within you the strength,
the patience, and the passion to reach for the stars. ”
(
Setiap impian besar berawal dari seorang pemimpi. Ingatlah, Anda memiliki
kekuatan, kesabaran dan hasrat untuk meraih bintang-bintang )
“ 10 % carilah inspirasi pada inspirator Anda.
20 % carilah motivasi pada motivator/ mentor Anda. Lalu ambil 70 % sebagai area
realisasi untuk impian Anda , karena Anda adalah REALITOR SEJATI atas hidup Anda sendiri dan pastikan dalam
merealisasikan pilihan hidup anda, di dalamnya terdapat continuity improvement!.Tak
ada kesempurnaan dalam segala hal . ” Agus
Piranhamas Realitor
Akhirnya selamat berproses, selalu
menjaga kemauan untuk selalu menjadi!. Sebagai spirit “ Hijrah ” pada perubahan -perubahan yang membaikan
kehidupan. Serupa ulat yang percaya pada proses metamorfosis, sebelum Ia
menjadi pada satu fase sebagai kupu-kupu yang indah.
Salam
to be follower, the way to be success!
Agus Setyawan
II. Pembahasan
A. Impianmu Adalah Navigator Dalam Hidupmu
Dalam memilih kehidupan, menjadikan
seseorang memiliki tujuan hidup. Meski dalam perjalananya, belum tentu akhirnya
tercapai, atau bisa berubah tujuanya sebelum tercapai. Tapi tujuan hidup harus
ada. Hidup saya umpamakan sebuah mobil, jalan yang kita lewati adalah arah
tujuan kita. Sepenuhnya kemudi mobil ada pada kita sebagai sopirnya, pada
sebuah mobil tentunya ada 2 spion kecil kiri kanan, yang berguna bagi kita
untuk sesekali mengamati sekeliling, kondisi, sebelum kita bersiap untuk
menyalip mungkin, berbelok, dan lain-lain. Selebihnya kita harus berfokus
terhadap kaca/ cermin besar di depan kita untuk
menjalankan mobil kita supaya lurus, baik jalanya, menghantar kita
menuju tujuan kita. Begitupun hidup, kita boleh sesekali menoleh sejenak ke
belakang, berhenti, tapi kita melakukan semuanya itu untuk mengoreksi langkah
hidup kita yang ada, sebelum kita focus ke depan terhadap tujuan hidup kita.
Seperti konsep PDCA, masih ingat, ya, benar. PLAN, DO, CEK, ACTION.
Masih ingat ketika kita masih kecil
terbiasa dengan pertanyaan orang tua kita, baik lewat perbincangan serius atau
gurauan, juga waktu kita sekolah, guru –guru kita menanyakan hal ini.
Pertanyaan apa itu?. Ya, Anda benar bila menjawab bahwa pertanyaan yang saya
maksud adalah tentang cita-cita. Menanggapi pertanyaan tersebut, dulu
berhamburan jenis cita-cita yang kita sebutakan setiap dari kita, semua tentang
profesi: ingin menjadi guru, dokter, pilot, polisi, jaksa, presiden, nelayan, dan
lain-lain.
Sedikit Saya cerita tentang cita-cita masa
kecil saya. Dahulu, Saya ingin menjadi jaksa. Tujuan saya, bila saya menjadi
jaksa, ingin sekali bisa membuktikan seorang terdakwa bahwa memang Ia bersalah
dengan pembuktian-pembuktian saya dalam kapasitas saya sebagai seorang jaksa .
Tapi, ternyata saat ini saya menjadi di luar cita-cita yang saya siapkan.
Inilah hidup, tidak selamanya sesuai dengan cita-cita atau rencana. Maka di
sini pentingnya memilih kehidupan ( tujuan hidup/ cita-cita ), lalu
konsisten/focus meng-explore-nya. Bukan berarti Saya tidak focus, saya yang
sekarang ini, Saya yakini adalah buah hasil dari konsep telaah diri terhadap
jati diri saya, riwayat, lalu mengambil tindakan percepatan hidup berprinsip
baik, bijak, benar dalam meng-explore bakat yang ada dengan berpegang konsep: PDCA.
Tentu tak lepas, smart way yang saya bangun dan membentuk link atas pilihan
hidup saya dengan tepat.
Sering kali, orang Indonesia memilih
cita-cita/ tujuan yang terlalu umum. Ingin jadi dokter, ingin jadi guru,
insinyur, dan lain-lain, dan yang lebih umum lagi orang Indonesia menyebutkan
tujuan hidup: INGIN BERGUNA BAGI BANGSA DAN NEGARA. Meski kita berprofesi
tukang talang, tapi talangnya yang bagaimana ( differential skill ), lebih expert/
ahli tukang talang, berprofesi sebagai reparasi sepeda motor, mobil, radio,
tapi level tukang reparasi yang expert dalam ragam jenis reparasi.
Sekali
lagi, meski dalam perjalananya sebuah cita-cita gagal kita raih, tidak
tercapai. Yakini hali ini, pasti dalam perjalanan proses meraih cita-cita
tersebut, pasti ada kebaikan-kebaikan/effect-efect ataupun berkah yang di
alami, yang nantinya bisa membuat kita berhasil ( baca: Sukses ). Seperti
contoh: Saya pribadi, dulu sewaktu saya di beri tugas oleh perusahaan yang saya
tempati, saya harus terima tamu dari dalam negeri, terima tamu luar negeri,
saya harus jadi trainer bagi para PKL, dan lain-lain. Hal-hal yang tidak saya
persiapkan, di luar hal-hal yang saya persipakan, tapi saya sekarang menjadi trainer.
Karena saya focus ke arah trainer, dan akhirnya ketemu jalan-nya akhirnya saya
“ menjadi ” trainer.
Ketekunan
dalam berproses menjadi penyebab kesiapan diri ketika kita telah menjadi apa
yang kita mau. Apapun jalan Anda sekarang untuk berposes menjadi. Selalu
persiapkan diri Anda pada kesempatan-kesempatan yang ada untuk menjadi. Ingat,
kesuksesan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan diri.
Begitu
banyak ragam media, jalan yang bisa kita pakai untuk mefasilitasi menuju cita-
cita hidup dari setiap impian kita. Melalui penggalian potensi diri salah
satunya. Namun, kita di harapkan mampu memilih jalan yang tepat/ smart way
untuk proses pencapaian tujuan hidup ( Target Oriented ). Banyak orang sukses,
dulunya merasa ada pada pekerjaan yang salah, tidak di sukai, jalan yang salah.
Sukses di luar yang di rencanakan dalam hidup. Tapi, banyak pula mereka yang
sukses dalam karier, memang benar-benar menyadari dari awal membuat rencana-
rencana ( proposal hidup ) untuk menjadi sukses. Jalani saja, dan kita akan
menemukan takdir_NYA dalam kuasa KUN FA YA KUN-NYA.
Terkait program penggalian potensi diri.
Sekian dari ragam media yang bisa kita pakai untuk menuju jalan sukses. Dewasa
ini, marak sekali kegiatan tersebut yang di promotori orang –orang yang ahli di
dalam bidangnya. Dengan beragam nama yang di kenalkan ke masyarakat, ada yang
mengusungnya dalam konsep nama : seminar / workshop / loka karya / semi loka / training / pelatihan. Dalam ragam
pilihan yang ada, yang terpenting adalah ketepatan memilih sesuai dengan jati
diri kita guna meraih perceptan hidup ( dalam hal ini, saya telah
menyinggungnya pada bagian latar belakang buku ini ). Bahwa ketepatan memilih
dari maraknya pelatihan yang ada, sangat mempengaruhi pada link yang terbentuk
nantinya. Link terbentuk adalah hasil olah telaah riwayat, sebelum sampai pada
kesimpulan : memilih kehidupan ( tentukan hidupmu ) dan memulai kehidupan.
Jangan karena terkena maraknya seminar/
workshop yang ada, semua kita ikuti. Termakan euporia yang ada. Tidak salah,
tapi link-nya jangan sampai keliru.
Semisal kita tergerak dalam belajar
berbisnis property, pada hal kita terbatas modal, atau terlahir dari keluarga
miskin. Bukan kita melarang untuk belajar property, tapi alangkah baiknya
belajar berkomunikasi terlebih dahulu dengan mengikuti MLM terlebih dahulu
sebelum property. Karena di MLM , orang di latih untuk berani berbicara,
berkomunikasi dengan orang banyak. Nah, lompatanya nanti di harapkan dia akan
tahu, jangan “ JUMP ” dalam hidupnya, seringkali dalam hidup kita melihat
orang melakukan jump. Jangan jump
semestinya melainkan sebuah percepatan hidup dengan breakthrough /
terobosan-terobosan hidup.
Percepatan hidup tidak juga bisa kita raih
bila kita mengandalkan pola budaya atau kultur kulakan. Dalam hal ini, kulakan
ilmu. Padahal belum tentu ilmu yang kita adopsi dari luar itu cocok dengan
khalayak pribadi di negeri ini. Kita ambil contoh dalam kasus ini: NLP, ilmu
yang kita adaptasi, yang nota bene dari luar belum tentu cocok tehnik-tehniknya
bagi orang Indonesia. Semestinya kita boleh kulakan tapi memilih yang konsepnya
pas dengan budaya kita. Dari pada itu, budaya kita itu sudah hebat lho, kita
punya budaya Bali, budaya Jawa, budaya Madura yang hebat, dan lain-lain. Jadi
sebenarnya tidak perlu kolakan ilmu dari luar, cukup kita memberdayakan ilmu
budaya kita yang ada, yang lebih hebat, TOP!. Salah satu contoh : orang sering
kali memakai feng shui hong shui, padahal kalau kita mau menelaah di betal
jemur jawa, itu persis seperti feng shui hong shui. Bahkan kalau kita mau lebih
memperdalam, bahkan betal jemur itu lebih benar. Contoh lain: ginseng vs jahe.
Kalu orang mau benar merasakan, lebih enak mana antara minum ginseng atau jahe.
Pasti lidah Indonesia lebih nikmat dengan jahe. Karena ini INDONESIA. Satu lagi
pembuktian bahwa tidak semua adopsi ilmu luar akan cocok di adaptasi di negeri
Indonesia. Contoh lain: closet jongkok dengan closet duduk. Closet duduk cocok
untuk orang barat karena dari segi makananya sudah mendukung ( makan daging,
makan makananya yang keras-keras, berserat ), cocok. Kalau orang Indonesia
cocok dengan closet jongkok karena makananya banyak yang lembek.
Dari ilustrasi yang ada, mari kita bangun mindset
bagaimana memberdayakan kembali Indonesia menjadi Indonesia yang hebat
berpegang kepribadian atau karakter bangsa Indonesia yang terbnagun lewat
sejarah panjang bnagsa ini, yaitu: tangguh, pantang menyerah, dan tak mengenal
putus asa. Tentunya dengana menjalankan hidup berpedoman pada leleku baik,
bijak, dan benar.
Kita mempunyai masa lalu yang hebat-hebat. Pada
tahun 1922, kita memiliki 2 orang hebat : Ahmad Dahlan dan Hasyim ashari.
Ahamad Dahlan dengan konsep Muhamadiyah. Berpegang hanya pada rumah sakit dan
sekolah. Sekarang “ menjadi ” . Dahulu,
sekolah di madrasah ibtidaiyah, malu, sekarang keren, mobil-mobilan. Dahulu
berobat di rumah sakit Muhmadiyah tidak mau. Sekarang rumah sakit Muhamadiyah,
rame!
Sementara Hasyim Ashari membawa konsep
pondok pesantren. Bagi mereka yang tidak memiliki biaya sekolah pada zamanya,
Hasyim Ashari mendirikan pondok pesantren untuk tempat belajar. Itu terjadi di
tahun 1922, artinya Ahamad Dahlan dan Hasyim Ashari mempunyai konsep berpikir
yang panjang, berfaedah jangka panjang. Terbukti sekarang, 2012, Muhamdiyah
tetap berfaedah terhadap kemaslahatan umat.
Dari ilustrasi-ilustrasi yang ada, sampai
ini terpetakan bahwa perlunya memberdayakan kembali kearifan budaya local
Indonesia, yang secara konsep, tehnik, sesuai dengan kepribadian kita, yang
sangat cocok kita kembangkan sebagai sarana untuk lebih meletakan pondasi,
menguatkan kembali jati diri sebagai bangsa yang hebat, berkarakter, untuk
modal meneruskan kehidupan berbangsa yang hebat, berbekal masa lalu Indonesia
yang hebat, melahirakan kembali di masa kini. Membangun negeri ini dengan berpondasi
baik, bijak, dan benar, bermartabat, berdaya guna menciptakan kemakmuran bagi
kemashlatan umat.
III. Topik
A. Menelaah Hidup
Hidup Itu 2 Fase
Kita pasti sepakat, bahwa tidak bisa kita
pungkiri bahwa setiap orang hidup mencari keberuntungan guna mencapai
kebahagiaan. Namun terkadang dalam mencari keberuntungan itu, kita kesulitan
mencari jalanya. Untuk hal ini, Saya mencoba menawarkan pendekatan dari sisi
analisa, yaitu saya tekankan pada analisa jati
diri dan keberuntungan hidup. Dua hal tersebut yang harus di cari dalam
hidup dengan mealalui berkarya. Makanya, manusia itu di minta untuk terus
berkarya, supaya bertemu dengan jati diri dan keberuntungan.
Dalam menelaah jati diri dan keberuntungan,
ijinkan saya bercerita tentang diri
saya, terkait dengan perjalanan karier saya sebagai trainer marketing on line (
INTERNET MARKETER ). Saya akan menelaah diri saya dari masa kecil, masa dewasa,
dan menjadi orang tua.
Saya,
di masa kecil adalah seorang introvert, perfectionis, dan melankolis. Sebagai
pribadi introvert, saya di masa kecil tidak pernah rekreasi, tidak pernah
keluar malam, tidak pernah ikut pramuka, tidak pernah yang tahu dunia luar (
tahu saya berangkat sekolah, pulang sekolah, tidur, belajar, membaca buku ), lebih comfort berada di kamar tidur sambil
baca buku, tidak pernah main ke saudara, kalaupun harus main ke saudara, harus di
temani dengan saudara atau orang tua. Kalau melihat sejarah diri saya yang ada,
saya tidak mungkin jadi orang yang terkenal, bagaimana orang rumahan, hidup di
tempat, suka di dalam kamar bisa menjadi terkenal.
Sebagai pribadi perfectionis, semua harus
tertata, semua harus rapi, semua harus teratur. Sebagai contoh: saya mengunci
pintu harus 3 x untuk sampai yakin, sajadahpun, serabutnya punya sisir sendiri
untuk merapikanya, melipat sajadah ketemu dari ujung ke ujung, begitupun dalam
melipat sarung, tempat tidur harus saya peniti di 18 titik tempat biar rapi,
sabun harus bersih, dan dalam menata buku harus rapi, memasang gambar harus
lurus di bantu dengan menggarisny sebagai acuan.
Kalau
sisi melankolis saya, saya gampang tersentuh hatinya, gampang menangis, sampai kelas 2 SMU saya masih gampang
menangis.
Dan ketika
Saya pada satu titik sampai pada satu kesadaran, Saya ingin merubah semuanya.
Sebagai pribadi yang bisa menemukan jati diri. Saya bergegas mencari jati diri
tapi tidak serta merta mencontoh satu figure yang ada, namun bisa merubahnya
itu bagaimana?. Itu yang ada dalam benak saya.
Dana masa itu yang menandai titik balik saya, sebagi pribadi introvert,
melankolis, saya harus merubah hidup saya. Namun itu tidak mudah, saya sempat
bergaul dengan orang yang suka mabuk-mabukan, track-trackan, yang awalnya saya
tidak bisa naik sepeda motor, menjadi bisa.
Dari
sini, dalam segala kondisi hidup yang saya bangun, saya tetap menanamkan konsep
berpikir sebagi pribadi yang harus tetap bekerja. Sementara kebanyakan dari
mereka yang hidupnya tidak beraturan, urakan, nakal, tidak ada dalam pemikiran
mereka memikirkan masa depan, kebanyakan
malas bekerja, pengangguran, menggntungkan hidup ke orang tua, kalaupun bekerja
mengambil jalan pintas, cepat yang menghasilkan, misal berjudi, ngamen, bahkan
pada tindakan kriminal: mencopet, mencuri, dan lain-lain, karena hasil
bekerjanya nanti hanya untuk pemenuhan kesenangan sesaat tadi: minum-minuman /
mabuk, judi, narkoba, dan lain-lain.
Dan semua itu terjadi sempurna sebagai titik
awal saya terlahir sebagai pribadi baru, terjadi pada tahun 2001, Saya, sudah
mulai berani buka usaha. Dengan jatuh bangun sebagai pemula usahawan. Namun
tidak menyurutkan semangat saya untuk bisa merubah hidup dengan menjadi pribadi
yang mandiri, keluar dari label buruh.
Sampailah saya meniti karier sebagai
pembicara ketika saya putuskan resmi keluar dari perusahaan tempat saya bekerja
terakhir. Di sinilah hasil dari telaah saya terkait dengan jati diri dan
keberuntungan yang saya tekanakan dalam pembahasan buku ini. Kenapa saya
akhirnya bisa menekuni sebagai pembicara. Pertama saya menelaah dari apa yang
saya mau. Menelaah kehidupan saya di masa lalu. Menelaah dari sisi lingkungan
yang membentuk saya. Mungkin di benak Anda tetap bertanya , bagaiman seorang
pribadi introvert seperti saya bisa menemukan jati diri dan kenberuntungan.
Sukses sebagai trainer/ pembicara.
Sebelumnya sempat saya singgung. Di saat
saya masih bergabung pada sebuah perusahaan sebagai pekerja, dalam bekerja saya
menerima semua tugas yang di percayakan ke saya. Seperti : di sekolahkan system
ISO 9001, ISO 14001, di daulat sebagai trainer, pembimbing PKL, sebagai
penerima tamu dalam/ luar negeri, pembimbing skripsi PKL, semua saya jalankan,
semua dengan baik. Pada hal secara de jure, tugas saya waktu itu sebagai tenaga
produksi. Jadi tugas-tugas tambahan itu sebenarnya tidak menambah nilai saya,
secara dari sisi gaji, dan lain-lain, tapi saya melakukan semua dengan senang
hati, saya melihatnya jauh ke depan, sebagai ilmu untuk persiapan menekuni mau
saya di bidang trainer/ pembicara. Profesi trainer saya sekarang ini, selain buah
dari ketekuanan saya dalam mencari jati diri dan keberuntungan, juga adalah
proses telaah panjang saya terhadap riwayat hidup saya. Dari sini, Saya bisa
menelaah jati diri saya dari dua sisi :
1. DNA
2. Mengasah
Dari sisi DNA, bapak saya active di partai
politik, juga sebagai anggota DPR, ibu saya sendiri berprofesi sebagi guru,
kakek saya juga di partai, dinasti dari ibuku sebagai guru. Cocok. Secara DNA,
akhirnya menitis ke saya sebagai pembicara. Yang selalu terhubung dengan banyak
orang. Serupa profesi guru, politikus, orang partai. Kacang ora ninggal
lanjaran, filosofi jawa ini benar sekali.
Dari segi mengasah, seperti yang saya telah
singgung sebelumnya sewaktu saya masih berkesempatan sebagai buruh, mengambil
segala kesempatan di luar tugas saya sebagi tenaga produksi, untuk banyak
berhubungan dengan orang luar terkait dengan tugas kedinasan perusahaan. Dalam
menjalankan tugas itu banyak ilmu yang bisa saya ambil sebagai referensi ilmu
berbicara di depan public. Kuat, tahan lama berkomunikasi di depan khalayak.
Ini saya tandai sebagai olah asah terhadap jati diri saya sebelum menjadi
pembicara.Yang akhirnya menghasilkan saya sebagai pribadi yang kuat, lama-lama
dalam berbicara berjam-jam di depan orang banyak.
Sama halnya seperti contoh seorang dalang,
yang kuat duduk bersila sambil memaparkan cerita tanpa minum, makan dalam
jangaka waktu yang lama, berjam –jam tapi juga kuat. Ini saya tandai sebagai
hasil mengasah. Pun saya, kuat, berjam –jam berbicara, juga adalah buah hasil
dari mengasah. Sementara karena dari dinasti keluaraga dari sampai hari ini,
juga dinasti dari kerabat-kerabat saya tidak ada yang menjadi tentara, samapi
sekarang juga tidak ada yang menitis menjadi tentara. Setiap ada yang merintis
usaha menjadi tentara, tidak ada yang jadi. Selalu gagal dalam prosesinya.
Sementara dari sisi menelaah keberuntungan.
Dahulu saya mempunyai aquarium, waktu pas boomingnya memelihara ikan arwana.
Saya membeli arwana, yang waktu itu harganya mahal. Namun, akhirnya mati. Baru
saya tahu, bahwa saya tidak boleh atau tidak cocok memelihara fauna. Tanpa
kejadian itu saya mungkin tidak akan tahu, tidak terketuk untuk menelaah
hidup. Setelah saya menelaah hidup saya ke belakang .Di perkuat lagi, menarik
kembali ke waktu yang silam ke belakang, waktu SD, dulu saya pernah di buatkan kandang ayam, tapi
ayam-ayam saya, yang saya pelihara tidak bisa berkemabang, banyak yang mati.
Waktu SMP, saya di buatkan kandang kambing, memlihara kambing, tapi juga mati.
Tapi saya sebelumnya tidak sampai menelaah sampai kesitu, karena saya merasa
itu bukan jati diri saya. Oleh sebab itu, ketika saya membuka usaha, saya
meyakini tidak boleh berusaha yang berkaitan dengan kambing etawa, memelihara
sapi potong, lele dumbo, dan lain-lain. Point penting dari itu semua adalah,
bahwa ketika kita bekerja itu harus focus, tapi fokusnya sambil menelaah “ apa jalan hidup ”.
Sebagai contoh: di sebuah kehidupan orang
cina di kota Purwodadi, Jawa Tengah. Waktu mudanya memang usahanya macam-macam
( toko kelontong, toko bangunan, dan lain-lain ) , tapi di waktu masa tuanya
hanya memegang satu jenis usaha saja, tapi berhasil. Misal usaha dagang oli,
oli saja. Dagang kacang, kacang saja. Di situlah yang namanya mencari jati diri
dan keberuntungan yang akhirnya focus. Dan dalam kehidupan sehari-hari memang
begitu cerminanya. Ketika dinasty mereka sebagai pemilik toko kelontong, secara
DNA, menitis ke seluruh turunanya sebagai toko kelontong. Kalaupun keluar dari
DNA, dalam artian menjalani jenis usaha lain di luar usaha dinasty, pastinya di
perlukan effort yang lebih untuk bisa menjadi.
Konsep focus terhadap hidup semenjak
memilih kehidupan, lalu memulai kehidupan dengan menelaah hidup masa lalu (
riwayat ) untuk mencari jati diri dan
keberuntungan hidup sebagai prosesinya,
untuk selanjutnya Anda hanya sejengkal lagi akan di hantarkan pada kehidupan
Anda. Anda akan sampai di dalam hidup di angan- angan atau yang di impikan Anda
selama ini
Pun konsep focus itu saya terapkan dalam
jalan hidup saya untuk meniti karier sebelum saya yang sekarang ini. Tapi bukan
berarti saya meminta untuk Anda menjalankan seperti apa yang saya lakukan
ketika Anda ingin mengikuti jejak saya sebagi trainer. Karena bagaimanapun,
semisal Anda memaksa untuk berproses sama persis dengan lelaku saya, dalam
waktu yang relatif sama, belum tentu menghasilkan hal yang sama seperti yang
saya impikan, pasti tidak akan sama. Di sini letak pembeda jati diri dan
keberuntungan setiap dari masing-masing pribadi kita. Tugas kita adalah
menacari dan menemukan jati diri dan keberuntungan hdup dari setiap kita, yaitu
melalui terus bekerja dan berkarya.
Sekali lagi saya menuangkan apa-apa tentang
saya dalam buku ini adalah tak lain, Saya berusaha untuk memberi inspirasi
kebaikan dalam berproses menjadi seperti apa hidup yang Anda inginkan, impikan.
Mempunyai mimpi dalam hidup adalah keharusan. Mimpi jangan di batasi. Namun
mimpi yang terukur dengan kemampuan. Di tengah beragam masalah kehidupan yang
ada, pola hidup konsumerisme, terlilit hutang, dan problema hidup lainya,
terkadang menjadikan orang bermimpi membabi buta. Termasuk dalam meraihnya,
banyak yang tergoda melalui jalan pintas. Bukan menekuni proses meraih mimpi.
Dalam kasus ini saya mencontohkan hidup saya, saya pernah menjalani jualan
alat-alat kantor, computer, bantal guling, bad cover, sprei, busan muslim. Pointnya
adalah saya selama ini menekuni bisnis jualan, di mana sebuah lelaku bisnis
yang berkonsep selalu menghubungkan saya dengan orang banyak di luar sana.
B. Mengasah Hidup : Berhentilah Menjadi Kolektor
Kebijaksanaan
Kesibukan modernitas, kegaduhan
wacana-wacana, termasuk terkait berwacana dalam memimpikan ini, memimpikan itu,
acap kali memaksa kita untuk keluar dari diri. Mengamati sekitar tapi sering
kita lupa untuk mengaduk-aduk ke dalam. Kegelisahan akan masa depan membawa
banyak orang kepada parameter –parameter yang silang sengkarut. Kesuksesan
adalah seperti tokoh itu, kebijkasanaan adalah layaknya figure ini,
kepemimpinan semestinya seperti orang itu, kealiman harusnya serupa manusia
ini, dan lain semacamnya. Contoh –contoh yang berada di luar diri, alpha di
refleksikan ke dalam. Banyak menumpuk pelajaran dan hikmah kehidupan ( invest
ilmu, metode, konsep dengan banyak mengikuti kegiatan workshop, MLM, dan lain
lain ). Tapi senantiasa terlupa untuk di terapkan selanjunya di lakukan menjadi
keluar manfaat. Greget saat masih ada di
dalam atmosfir ruang pelatihan/ workshop, namun sekali keluar ruangan semua
tinggal wacana. Menguap hasrat membangun mimpi untuk mewujud.
Mari kita berhenti menjadi kolektor
kebijaksanaan, kolektor atas pemikiran-pemikiran tentang rencana-rencana masa
depan yang ingin kita raih yang masih kita biarkan berdiam dalam ruang-ruang
wacana.
Memang mimpi bukan hal yang di perjual
belikan, kita bisa dapatkan secara gratis. Bermimpi itu gratis tidak ada label
harga rupiah di sana yang mengharuskan kita membelinya dengan menukarnya dengan
uang. Yang terpenting adalah kita berada pada area berani, sadar diri dan sadar
posisi, focus terhadap mimpi dengan tahu ke mana arah dan tujuan hidup untuk
meraih mimpi kita itu. Ada telaah jalan yang jelas menuju mimpi Anda. Setiap
kita membuka jalan untuk jalan hidup kita sendiri, bukan dengan mencontoh jalan
orang lain. Navigator atas mimpi Anda adalah sepenuhnya focus diri akan
riwayat, jati diri, dan keberuntungan. Dalam 3 hal tersebut saya memetakan
jalan Anda untuk meraih mimpi Anda.
Demikianlah seperti refleksi atas
kebanyakan kita. Berangan dalam hidup penuh dengan pencapaian-pencapaian
kehidupan yang di impikan kebanyakan orang. Hidup terkenal, kaya, lengkap
dengan pencapaian-pencapaian gemilang: bergelimang puji-puja, hidup pada
panggung kesuksesan yang di idamkan rata-rata orang. Hampir-hampir , sosok yang
menjadi bayangan sebagai gapaian ideal manusia modern, bintang segala bintang.
Tapi musti patut kita camkan satu
perihal: hidup memang seperti yang di semboyankan, dalam bahasa jawa , “
sawang-sianawang ‘. Segalanya tergantung kepada cara dan letak kita melihat.
Saat dunia, dewasa ini menawarkan
mimpi-mimpi tentang kesuksesan atas dasar pelampiasan karsa dan kuasa, kita
tanpa sadar menghadirkan atmosfir kesuksesan yang artificial, buatan,
jalan-jalan pintas popularitas. Yang semestinya kita tidak boleh terjebak dalam
kesuksesan yang instan dan lagi artificial, yang hanya akan memabawa kita pada
muara paradoks diri yang setiap saat mengancam dalam diri. Kecemasan, gelisah,
tidak nyaman lagi menjadi diri sendiri. Serupa kita ada dalam selubung sangkar
emas , namun asing menatap sekeliling, bahkan hilang kesejatian diri (
identitas diri/ jati diri ). Semakin hari kita membiarkan diri terhisap dalam
pasir hisap kehidupan yang tanpa sadar kita menciptanya, dengan diri terlilit
kuat tali temali kepalsuaan laku hidup.
Nilai-nilai kehidupan yang di ukur dari
kuantitas kebendaan ( perspektif sempit ). Semestinya, mutu pencapaian diri
tidak hanya berpatok pada parameter atau di takar dari seberapa yang di dapat,
tetapi lebih pada tentang kecermatan untuk senantiasa mengamati, belajar,
tentang seberapa yang lewat ( perspektif prosesi ) lalu merangkumnya dalam sebuah label:
perjalanan sukses !.
Akan lebih menyenangkan bila kita bisa
menjadikan perjalanan sukses itu sebagai bagian dalam memperlakukan hidup bahwa
hidup adalah sebuah rekreasi, sekaligus belajar di sebuah universitas
kehidupan, yaitu alam semesta dengan segala kebendaan dan ilmu di dalamnya.
Rekreasi kehidupan, seperti kita tahu rekreasi sendiri pastinya tak selalu
menghasilkan senang/ meyenangkan bukan, tapi rekreasi kehidupan, yang saya
umpamkan sebagai area bermain-main dalam kehidupan dengan ragam game /
permainan hidup, yang semua sebenarnya tersettting dalam batas- batas keamanan,
dan kenyamanan bagi kita, jadi, jangan
takut salah, jatuh, tersesat. Bahkan dalam rekreasi kehidupan ini, di dalamnya
terdapat nilai profit, vitamin kehidupan yang bisa kita dapatkan untuk hidup
yang lebih menyenangkan dan menyehatkan masa depan kita.
Mari kita tinggalkan
perspektif-prespektif sempit yang membosankan tentang menelaah pembelajaran
sebuah proses perjalanan sukses. Kembali ke dalam refleksi diri dari setiap
pribadi, pengalaman hidup yang beragam jangan hanya serupa busana yang
memperindah pembungkus tubuh ( tampilan ), ilmu yang terserap dari segala media
yang kita dapat, entah dari buku, berguru, mengikuti seminar/ pelatihan, dan
lain ragam jalanya, jangan hanya berhenti pada lebel diri: cerdik, pandai,
berwawasan luas. Semestinya berujung pada output, hasil dari sebuah pemanfaatan
dari sebuah ilmu. Keluar sebagai manfaat.
Banyak menumpuk pelajaran dan hikmah
kehidupan dalam perjalanan panjang kehidupan seseorang, tapi senantiasa terlupa
untuk di terap selanjutnya di lakukan menjadi output atau keluaran manfaat ,
merupakan sebagian pola hidup dari kebanyakan kita. Gampang sekali terseret
dalam fenomena latah : euporia bisnis seragam, euporia invest dalam kegiatan
pelatihan/training/ motivasi, dan lain semacamnya, melupakann esensi diri,
dalam ruang-ruang perenungan jati diri. Semua hanya mengejar eksistensi diri,
bukan pada pencapaian, “ oh…inilah aku ” lalu mengejawantahkan diri sepenuhnya
pada kemauan diri, arah ingin kita menentukan hidup seperti apa yang kita mau.Tentukan
hidupmu dan jadikan!
Kembali pada tentang mimpi yang terukur
yang saya maksudkan dalam paparan sebelumnya adalah sebagai berikut ; contoh
bermimpi yang terukur adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Bapak Presiden RI, Ia
lahir sebagai anak tokoh 1965, yaitu Sarwo Edi Wibowo, menantunya , jadi jika
Beliau bermimpi menjadi sekarang, sebagai presiden. Ya, jadi mimpi itu, secara
lingkungan me-support. Tapi ketika Anda nelayan, petani, atau buruh, tapi
bermimpi jadi presiden, ya tidak bisa terwujud. Kalaupun mampu mewujudkanya
Anda pasti memerlukan effort yang lebih.
Bermimpilah,
sejauah anda bisa mengukur kemampuan Anda dan terukur mimpi itu. Baik waktu,
jalan pencapainya. Maka kenapa mimpi musti bertanggal deadline, biar kita bisa
memastikan bahwa kita bisa meraih mimpi itu dan merayakanya ketika mimpi sudah
ada dalam genggaman di batas waktu pencapainya ( proposal hidup ) .
C. Menengok
Sang Waktu
Sejauh ini, Saya telah membawa Anda
semakin masuk dalam buku ini, setelah latar belakang, pembahasan, topic,
analisa, kini Anda sampai pada “ langkahmu ”.
Di “ Langkahmu ” ini saya ingin mengajak Anda untuk menyisihkan
waktu Anda sejenak, dengan pena dan selembar kertas kosong. Tulislah hal-hal
ini:
1. Coba
telaahlah hidupmu dari mulai masa kecil, remaja, dewasa, tua.
2. Telaahlah
hidupmu dari lingkungan sekitarmu
3. Telaahlah
dirimu dari keluargamu
Sebagai haluan pemikiran Anda dalam proses
membaca kembali “ langkahmu ”, jejak langkah yang tertinggal, saya ingatkan
kembali hal ini: spion kiri kanan prosentasenya lebih kecil dari pada kaca di
depan. Karena, pada umumnya banyak orang sering kali terlampau melihat ke depan
tidak pernah melihat spion, tapi acap kali juga orang sering kali
sebentar-sebentar melihat ke belakang. Hidup itu adalah terbangun dari keseimbangan.
Hidup itu serupa mobil, saya mengilustrasikanya. Kenapa spionya kecil. Karena
hanya sesekali kita melihat ke belakang, ketika kita mau berbelok, berhenti
berparkir, menyalip, dan lain-lain, selebihnya focus pada arah jalan ke depan,
jalan yang telah, sedang kita lalui meneuju suatu tempat/ tujuan kita.
Menggali peristiwa sekecil apapun di masa
lalu, bahkan peristiwa remeh temeh sekalipun adalah bentuk dari upaya berpikir
ulang, meneliti kembali, sekian definisi-definisi perihal hidup dan kehidupan.
Di tengah sekolah, di universitas alam semesta. Semakin ulet dan telaten Anda mengumpulkan
serpihan –serpihan nilai kehidupan, di
serap perlahan, lantas benar-benar di aplikasikan dalam perjuangan hidup yang
sungguh-sungguh, adalah Anda semakin dekat dengan mengenal “ Siapa sesungguhnya
Aku ? ” . Dan Anda akan terhindar untuk tampil layaknya orang lain dalam
panggung kehidupan, melainkan diri anda sepenuhnya yang melenggang gemilang
tanpa mengenakan topeng-topeng, dan tinggal selangkah lagi Anda akan berada
dalam hidup ada di angan-angan Anda. Dengan satu syarat mutlak akan hal ini,
sepakat atau tidak, hidup adalah tentang tindakan ( action ). Dan kita juga
setuju hal ini, hidup adalah perjalanan, dan bila kita adalah pejalan di
dalamnya , tentu kita tidak ingin berkutat dalam perdebatan adiktif, jalur mana
yang musti kita pilih, menumpuk konsep pemetaan, tapi kaki di lipat dan duduk
berlama-lama, tak kemana-mana. Jalan, lakukan saja, terus begitu, berkarya.
Semestinya begitu.
Demikian seperti refleksi atas kebanyakan
kita. Dalam kelelahan hidup yang semakin memburu, mimpi – mimpi berserakan,
sudah saatnya kita bersikap tegas terhadap diri sendiri. Jangan terlena dalam
comfort zone yang ada. Putuskan keadaan sebelum keadaan yang memutuskan kita.
Bangun lantas bergegas. Apa yang terjadi di luar sana. Apa yang Anda dapat dari
buku, berguru. Ber-investasi pada seminar/ training/ pelatihan/ loka karya, dan
investasi semacamnya adalah pelajaran yang tidak cukup hanya di rangkai kembali
lewat kata –kata mutiara saja. Di abadikan dalam sebuah sertifikat keikut
sertaan. Tanpa aplikasi lanjutan dalam bertindak, berposes. Berhentilah menjadi
kolektor ilmu ( kulakan ), mari berjalan, lakukan yang di mengerti, belajar
untuk terus mengupas asal dan tujuan hidup. Memetik sesuatu dalam prosesinya,
di olah, lantas di wujudkan dalam sebuah pencapaian hidup sukses. Mari
melakukan bukan hanya sibuk berwacana. Sebab sepakat atau tidak, seklai lagi,
hidup adalah tentang tindakan. Apa yang telah kita lakukan, seberapa maksimal
menjalankan peran sebagai manusia, sembari nyicil pemahaman, tentang apa
sebenarnaya peran tersebut.
Kita adalah sekumpulan mahkluk yang sedang
menjalani pengalaman masing-masing, menggali potensi yang misterius di balut
tubuh. Terselip dalam DNA kita, ataupun
kita dapat seiring laku ulet dan telaten dalam mengasah hidup dengan focus
berkarya. Maka peristiwa kehidupan yang terus bergerak adalah manifestasi atas
potensi diri tersebut. Terjadi, lalu mendapatkan sari. Di serap, di terap,
kemudian di buncah lagi dalam peristiwa lainnya lagi. Akan terus seperti itu,
dinamis, repetitive secara pola. Layaknya seorang siswa, yang belajar lalu ujian
berulang-berulang hingga lulus. Serupa penulis, yang selalu berlatih menulis,
bermula satu kata, satu kalimat, satu paragraph, lalu bab-bab, mewujud menjadi
buku, seperti yang sekarang Anda baca
saat ini adalah hasil proses dinamis, repetitive secara pola lalu menjadi. Dan
untuk konteks kita adalah, lulus sebagai “ manusia ” yang tidak tahu kapan itu akan tercapai, sebab
bukan kita jurinya.
SEGITIGA
KEHIDUPAN
Selanjutnya, izinkan saya mengenalkan
Anda, para pembaca buku ini, pada satu konsep lagi, konsep SEGITIGA KEHIDUPAN.
Apa sich SEGITIGA KEHIDUPAN itu ?. Berikut saya tampilkan segi tiga kehidupan
dalam skema table di bawah ini:
Usia
60 tahun
: menikmati hidup dan menanti
hidup
Expert
( 55 tahun ) : lebih tahu ahlinya
di bidang apa ( expert ) è
lancar usaha di mana è
di kembangkan ( di explore ), misal: Yusuf Kalla expert di perusahaan semen,
taxi, money changer, Abu rizal Bakrie
expert usaha dari hulu ke hilir
Intermediate
( 50 tahun ) : investor sebagai apa (
memantapkan investasi sebagai investor di satu bidang usaha )
Beginner
( 45 tahun ) :
Investor ( jati diri & keberuntungan ) è
sering kali di tipu relasi, bawahan, saudara, kolega dll è
waktunya pensiun ( menikmati masa tua ) dengan menjadi owner è
banyak ber-investasi ( di waralaba, property, investor BPR, investor
kos-kos-an, apartement, dan lain-lain )
Owner/
pemilik usaha ( 40 tahun ) : uang
terkumpul è pemilik usaha ( UD, CV, PT, dan lain-lain
)
Focus ( 35
tahaun ) :
mencari jati diri dan keberuntungan è
focus pada apa yang di kerjakan è
menjadi apa ( kalau ikut orang: jenjang karier jelas & bagus, misal di
posisi: manager, plan manager, direktur.
Gila
( 30 tahun )
: Anak lahir è
harus beli rumah, harus beli kendaraan è
kerja siang malam, waktu kalau bisa tidak 24 jam, gila me-propsek
Berdarah ( 25 tahun ) : Waktunya menikah è
MLM di ikuti , Asuransi , bisnis property, brooker, investasi.
Penjelasanya pada masa-masa segitiga
kehidupan yang ter-tampil dalam skema table di atas, sebagai berikut :
A. Berdarah ( 25 tahun
)
Di usia 25 tahun ini, kita memasuki dunia
untuk meneruskan kehidupan dengan kewajiban waktunya kita menikah. Menyadari di
usia pernikahan dan ketika kita telah memasukinya, menikah. Ini adalah awal
kehidupan yang sesungguhnya dari setiap kita__memulai hidup membangun sebuah
keluarga, di mana kebutuhan hidup semakin meluas, sementara alat pemenuh
kebutuhan baik jasa dan barang semakin terbatas ( dalam artian terbatas dalam
jangkauan harga untuk memilikinya ( mahal ), kalaupun jumlah peluang jasa dan
barang berelimpah, kita bersaing dengan competitor yang jumlahnya tak sebanding
dengan jumlah jasa atau barang yang kita pertaruhkan. Memaksa kita di tuntut
bekerja / berkarya dengan peluh cucur keringat, memeras otak, bahkan sampai “
berdarah ”.
Semuanya, menuntut kita untuk lebih bekerja
keras membanting tulang, dengan segala upaya & permodalan yang bisa di
jadikan modal untuk memulai kehidupan sebuah rumah tangga. Masuk dan menekuni
semua usaha : MLM, asuransi, brooker, kulakan, waralaba, dan lain-lain. Me-babi
buta mengikuti seminar/ loka karya penggalian potensi diri, dan lain-lain.
Dalam
sebuah seminar usahawan saya tanyakan : Siapakah di antara Anda ynag mempunyai
mimpi sejak kecil : “ Saya ingin menjadi seorang usahawan/ pengusaha? ” Ternyata hanya ada satu, dua
orang saja yang memang sejak kecil bermimpi menjadi seorang pengusaha.
Selebihnya, sejak kecil dari mereka ingin menjadi dokter, insinyur, guru,
tentara. Tidak ada yang mau menjadi tukang tambal ban, tukang talang, tukang
batu, tukang masak, sopir, satpam.
Pelajaran kehidupan memberikan kita hal-hal
yang tak pernah kita pikirkan atau kita harapakan sebelumnya. Pelajaran kecil
dari hal kecil sekalipun, bisa merubah hidup kita. Dalam sekejap mata sesuatu
terjadi secara kebetulan dan tak terduga. Bisa jadi hal tersebut adalah
peristiwa besar yang mengarahkan kamu ke jalan yang tak pernah engkau
rencanakan menuju masa depan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Kemana
itu akan membawamu?. Itulah perjalanan kehidupan.
Jangan pernah meremehkan profesi/ pekerjaan
Anda saat ini. Profesi sekecil apapun. Marilah kita syukuri saja, kita jalani,
dan kita tekuni apa yang sedang kita lakukan, dan lakukan sebaik-baiknya. Lebih
baik dari siapapun di dunia ini yang mengerjakan profesi serupa dengan Anda.
“
Kau tahu hal terkecil, bisa merubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi
secara kebetulan dan tak terduga. Yang mengarahkan kamu ke jalan yang tak
pernah engkau rencanakan menuju masa depan yang tak pernah engkau bayangkan. Ke
mana itu?. Itulah perjalanan hidup kita. Pencarian kita terhadap cahaya. Tapi,
terkadang, mencari cahaya, berarti kau harus melewati kegelapan terdalam. ”
@The Lucky One movie’s
B. Gila ( 30 tahun )
Pada
usia ini, kebanyakan dari kita adalah waktunya mencari kemapanan hidup. Hidup
bahagia sebagai sebuah keluarga yang sudah di karunia anak, yang idealnya juga
adalah kemapanan sebagai sebuah rumah tangga yang sudah mempunyai rumah,
kendaraan pribadi, dengan pekerjaan yang bagus dalam penghasilan. Karena tak
jarang juga kita dapati di masa sekarang, posisi sudah menikah, mempunyai anak
namun rumah masih menumpang mertua/orang tua, pekerjaan serabutan, sementara
tuntutan kehidupan semakin bertambah tinggi.
Ijinkan saya membuat ilustrasi dalam
bagian ini, adalah sebuah filosofi kupu-kupu. Sang ulat mungkin menyangka dia
akan mati, terdiam dan menjadi kepompong, tapi dia tiba-tiba berubah menjadi
kupu-kupu. Hidup ini selalu penuh misteri.
Kita pasti pernah ada pada masa
pengupayaan hidup dengan usaha extra luar biasa, baik: usaha, pikiran, energy,
waktu. Tercurah begitu hebat untuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan
bagus. Entah itu dalam proses ikut orang sebagai kuli/ buruh/ mengikuti MLM, Asuransi,
broker, atau dalam merintis usaha sendiri. Selalu acap kali terkadang kita di
hadapakan waktu yang sedikit, terbatas, sampai kita misal bisa merubah aturan
waktu, sehari semalam tidak hanya 24 jam, lembur kerja sampai larut malam,
bangun tengah malam mempersiapkan proposal, sebab esok pagi, kita akan prospek
ke kolega, presentasi ke relasi, dan lain-lain. Sampai dalam urusan energy,
demi mendapatkan dongkrakan energy yang prima kita mengkonsumsi suplemen,
vitamin, minuman suplemen: extra joss. Semua adalah upaya “ gila ” demi sebuah penghasilan yang bagus. Demi anak
yang akan segera lahir, rumah yang harus segera kita miliki/ cicilan rumah yang
harus segera lunas, kendaraan yang harus segera terbeli, dan lain-lain. Bila
kita tidak mengupayakan semuanya itu, hidup kita mungkin sudah selesai,
berkahir tragis. Hidup berantakan, keluarga hancur, anak menjadi korban
perceraian, dan lain-lain.
Seperti
ilustrasi kupu-kupu tersebut di atas. Hidup ini selalu penuh misteri, kapan
kita lahir, kapan kita mati, kapan kita tiba-tiba menjadi sukses.
Dalam kehidupan bisnis, selalu tidak ada
kepastian. Ketika Almarhum Steve Jobs mengimpikan setiap rumah/ perkantoran di
mejanya ada computer, siapa sangka semua itu kini telah terjadi. Dan ketika
beliau, Almarhum Steve Jobs akan me-launching i-Pod yang mengubah permusikan dunia, dia sendiri
tidak yakin akan sukses. Ini terbukti karena saat itu dia menjual sebagian
sahamnya. Kalau dia yakin, pasti dia akan tahan sahamnya semua dan baru menjual
setelah launching. Ternyata I-Pod membawa suskes besar, merubah percaturan
dunia music dan selanjutnya membawa sukses besar pula pada apple.
Orang sukses adalah orang yang telah “
berkeringat ” dan “ berdarah ” bahkan “
gila ” dalam menapaki jalan hidup sebagai pejalan kehidupan. Bergerak menjadi
lebih baik dari waktu ke waktu dengan segala keletihan, kegagalan, hitam putih
sebagai fase- fase tersulit sekalipun yang terjadi dalam kehidupan yang mampu
mereka lewati tanpa mengeluh apa lagi menyerah, putus asa.
Sukses adalah kematian ulat menjadi
kupu-kupu. Dan setiap kita yang ingin mendapatkan hidup dalam angan-angan kita,
adalah wajar, kita selalu akan bertemu dan di hadapkan pada kegamangan dan
keraguan ketika kita menemukan kegagalan dalam usaha. Masalah dalam karier/
usaha/ bisnis. Tapi berhenti, putus asa bukanlah jawaban yang bijak. Keraguan
dan kegamangan akan masa depan selalu ada, karena hidup adalah misteri. Kita
tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita.
Dalam merintis masa depan, sukses hanya
akan menjadi ilusi bila kita tetap berpangku tangan, untung menjadi buntung.
Persahabatan menjadi penghiantan. Tapi bukan berarti kita menjadi takut meraih
kehidupan yang bergelimang sukses. Kaya. Ketakutan itu harus kita miliki, dan
kita haru mempunyai rasa itu. Namun kita harus
bisa mengendalikanya. Supaya kita bisa berlaku cermat dan waspada di
setiap perjalanan hidup, berkarya untuk suskes. Sukses adalah jatuh bangun.
Jatuh, bangun lagi. Jatuh, bangun lagi. Dan begitulah, teruslah berjalan,
pejalan kehidupan. Dengan bergerak ke depan, berusaha secara maksimal,
melakukan yang terbaik, dan berusaha terus. Mungkin kita akan segera menjadi
kupu-kupu.
C. Fokus
Fokus
adalah perhatian tercurah sebesar-besarnya pada apa yang telah atau sedang kita
kerjakan. Apapun itu. Saya telah mengingatkan anda sebelumnya, bahwa dengan
focus kita akan mendaptkan jati diri dan keberuntungan dengan cara yaitu
berkarya atau bekerja.
Tidak menjadi soal apakah apa yang sedang
kita kerjakan telah di lakukan banyak orang di seluruh dunia. Misalnya: menjadi
penulis, penyanyi, motivator, pelukis, penyiar, atau mungkin politikus,
penyair, dan lain-lain. Yang terpenting adalah kita melakukany dengan
sebaik-baiknya. Kalau bisa, pastikan kita adalah yang terbaik dalam menjalani
profesi itu di muka bumi ini di bandingkan penduduk bumi yang lain, se-profesi
serupa di dunia ini.
Kompetitor selalu ada. Mungkin setiap
detik, jam, hari, kompetitor kita bermunculan lahir. Entah karena mereka latah,
sekedar mengikuti trend, euporia berbisnis, bekerja dalam usaha yang serupa.
Sah-sah saja fenomena demikian. Dalam persaingan bisnis, persaingan adalah
percaturan yang tidak bisa di hindarkan. Muncul barang –barang serupa, ide
cemerlang kita di tiru, di duplikasi, akhirnya berdampak perang harga. Lalu
muncul produk baru, dengan tehnologi baru, pasar pelan-pelan meninggalkan
produk kita, dan seterusnya.
Lalu apa yang sebaiknya harus kita
lakukan menghadapi kehidupan bisnis yang begitu pelik dengan problematikanya?.
Fokus!. Tetaplah focus dengan apa yang telah Anda lakukan, Anda kerjakan.
Sembari anda membuka mata bahwasanya memang benar telah terjadi perubahan trend
pasar, pelanggan berubah, tehnologi berubah. Yang perlu kita pelihara adalah
spirit berjuang seperti awal kita baru memulai bisnis. Jangan tertawan dengan
zona kesuksesan ( comfort zone ) yang
telah Anda dapatkan dengan cara lama. Menyadari perbaikan adalah mutlak selalu
di perlukan, pun dalam menjalankan usaha, berkarya, bekerja. Sekali lagi,
jangan biarkan diri Anda terkungkung dalam kotak kesenyamanan Anda.
Perbaikan perlu, tapi “ breakthrough ” atau
terobosan adalah hal yang mutlak juga. Bila kita ingin tetap ada pada garda
depan keberuntungan sebagai pribadi dengan jati diri yang focus pada apa yang
kita kerjakan, kesuksesan yang akan kita dapatkan.
Dalam hal percepatan yang gemilang dalam
pencapaian pendakian tanga-tangga kehidupan, terkait dengan terobosan ( breakthrough
), berikut saya contohkan mereka yang sukses di dalamnya :
Sturbucks di mulai dari toko jual biji kopi
saja tanpa jual minuman kopi jadi. Lihat sturbucks sekarang. Terkenal. Viagra
di awali sebagai obat jantung; Nokia, perusahaan seluler terkemuka dari
finlandia, memulai usahanya menjual kertas.
Sturbucks, Viagra, Nokia, dan lain-lain,
mereka sukses bukan dalam waktu sekejap. Melalui proses panjang dengan terus
menjaga spirit daya juang yang tinggi. Setiap hari selalu dengan energy yang
baru, melanjutkan jalan, dan terus berjalan melakukan sampai menjadi baik,
terbaik dari waktu ke waktu. Pertanyaanya sekarang adalah apakah kita telah
melakukan breakthrough/ terobosan atas apa yang kita lakukan/ kerjakan?
Dalam profesi apapun yang sekarang kita
kerjakan saat ini, mari kita berlomba-lomba melakukan terobosan-terobosan demi
percepatan pencapaian hidup yang gemilang sukses.
Misal
kita menjadi petani, petani yang melek terhadap tehonologi dalam mengolah tanah
pertanianya. Anda mungkin tahu, atau pernah membaca seorang tukan becak di kota
Jogjakarta, dia memang seorang tukang becak, namun dalam pekerjaanya dia
melakukan terobosan mempromosikan profesinya atau jasa becak-nya melalui
internet kepada turis-turis yang berkunjunng ke kota Jogja, menawarkan mereka
berkeliling dengan menggunakan jasanya, mengitari objek-objek wisata dengan
mengendarai becak. Dan terobosan itu telah menuai sukses luar biasa. Beliau
menjadi pioner tukang becak yang berpromosi melalui internet menjajakan becak
dan menjadi guide keliling wisata di kota gudeg, JOGJA. Beliau menandai
kesuksesanya sebagi tukang becak dengan pula membukukan dirinya dan becaknya
pada sebuah buku serupa otobiography.
Sejauh dalam pengamatan saya, di Jogja
juga masih terdapat dokar / andong yang juga masih di tekuni sebagai alat
transportasi tradisional di sana, mengantar melintasi kota Jogja, malioboro,
juga menikmati objek wisata, bahkan juga mengantar turis-turis ataupun penduduk
local sekedar belanja ke pasar, salah satunya pasar baring harjo. Tapi sejauh
ini, penjual jasa transportasi dokar/ andong belum ada yang melakukan terobosan
serupa atau terobosan yang lebih, yang telah di lakukakan seorang tukang becak
yang telah saya ceritakan tersebut. Beranikah Anda mengambil kesempatan itu,
menjadi pioner usaha transportasi Andong dengan jurus “ breakthrough ” ?. Apa
dan bagaimana?. Anda yang memikirkanya bila berminat.
Selamat berusaha dalam breakthrough di
usaha Anda saat ini. Ingat, di setiap perjalanan hidup, gagal dan sukses tidak
pernah absolute sifatnya. Tapi juga, 2 hal tersebut serupa angka dan gambar
pada sekeping uang logam, atau lembaran rupiah. Selalu bersisian mengiringi
perjalanan kehidupan Anda. Bila saat ini Anda karib dengan kegagalan, mungkin
sedepa lagi setelah tikungan Anda, anda menjumpai kesuksesan. Siapa tahu?.
Hidup adalah misteri. Dan Tuhan maha pemberi, termasuk pemeberi jalan keajaiban
hidup menuju sukses!.
Sebelum saya mengajak anda ke bagian
owner/ pemilik pada segitiga kehidupan, berikut ini izinkan saya memberikan
Anda tentang hal yang mungkin bisa jadi bahan perenungan/ refleksi tentang
sebuah focus mencari jati diri dan keberuntungan : Belajarlah dari seekor
burung elang !.
“ Ketika
seekor Elang telah berusia 40 tahun, dia harus memilih, menunggu kematian atau
150 hari bertapa dengan kesakitan yang amat sangat di puncak gunung, mematukkan
paruhnya ke batu karang hingga lepas, menunggu paruh baru tumbuh untuk
mencabuti cakar-cakarnya, setelah cakar barunya tumbuh, dia akan mencabuti bulu-bulu
di sekujur tubuhnya, lima bulan kemudian dia akan bisa kembali terbang,
melanjutkan hidup baru untuk 30 tahun ke depan !. Derita adalah sebuah kekuatan
bukan kematian !. ”
D. Owner/ Pemilik
Pernah mendengar ungkapan bahwa : kita
dengan segala yang ada pada jiwa raga kita adalah kekayaan terbesar yang kita
miliki?. Saya adalah orang yang sangat setuju dengan ungkapan tersebut, bahkan
bagi saya, bahwa kita adalah sebuah perusahaan maha besar/ raksasa, dengan
aset-aset yang luar biasa: panca indera dan segala yang ada di sewujud jiwa
raga kita ini. Pemberian dari_NYA. Tugas kita dalah mengembangkanya. Aset-aset
yang ada bila kita memberdayakanya dengan effective dan maksimal menjadikan
perusahaan kita berkembang pesat, bonusnya adalah hal-hal di luar diri kita
yang kita miliki sebagai kekayaan/ kesuksesan materi ataupun immaterial: rumah
mewah, kendaraan mahal, perusahaan, dan lain-lain. Semua adalah buah dari me-fokuskan
diri dengan apa yang kita punya, di mana dengan focus diri dengan berkarya/ bekerja
kita menemukan jati diri dan keberuntungan hidup. Sementara di luar diri kita:
relasi, teman, sahabat, ataupun segala kebendaan yang kita miliki/ di luar diri
kita adalah network settingan Tuhan yang di design khusus untuk kita, membantu
dalam percepatan-percepatan kualitas hidup dengan terobosan-terobosan smart
way. Dan lihatlah, kita akhirnya bisa menjadi perusahaan raksasa, dengan
kekayaan menggurita, sekali lagi itu adalah buah focus dari konsistensi
terhadap jalan hidup yang telah kita pilih, mengerjakanya dengan sebaik-baiknya,
bahkan dengan bekerja terbaik, memulainya, berjalan, dan terus berjalan, waktu
demi waktu semakin membaik dan menemukan jalan_NYA. Man jadda wa jadda, siapa
yang sungguh-sungguh pasti akan menemukan keberhasilan. Begitu janji Tuhan.
E. Begginer/ pemula
Growing Period: Masa pertumbuhan diri.
Masa ini di mana kita memulai mengembnagkan apa yang kita yakini, menumbuhkan
bisnis, kehidupan, network, dan akar-akar bisnis kita. Menjadi lebih besar dan
berkembang. Tak selalu berjalan mulus ketika melewati fase di sini, selalu ada
benalu dalam usaha-usaha yang kita tekuni dan kita rintis kembangkan : di bohongi relasi, modal di bawa lari
kolega, keluarganya, saudaranya, perusahaan di gerogoti dari dalam oleh orang
kepercayaan, yang menjadikan kembali kita pada posisi owner/ pemilik, pengumpul
modal, untuk menambah akar-akar bisnis di rintis kembali. Menggurita kembali
pada saat yang tepat sebelum kita mempersiapkan diri sebagai investor untuk
perispan menghadapi masa tua, masa duduk menikmatai hari tua. Dengan hanya
memantau perkembangna bisnis-bisnis yang kita rintis, yang telah kita wariskan
estafet kepemimpinya pada generasi kedua, ketiga, dan seterusnya ( anak, cucu ).
F. Inttermediate/
Pematangan Diri
Secara
umum, di masa ini, pencapaian sudah selesai. Bisnis sudah terbentuk, dan kita
sudah selesai dengan pencarian diri ke dalam dan ke luar. Di masa ini kita
mulai menyiapkan dan memikiran hari tua. Setelah masa muda kita telah berdarah,
gila, focus demi menjadi sang pemilik atas bunga-bunga mimpi-mimpi kita, memekarkanya
dalam kehidupan yang kita miliki untuk menebar wangi ke semua orang, keluarga kita, karyawan kita, dan lain-lain
sebagai orang/ pejalan kehidupan yang sukses mengggapai kesuksesan hidup dengan
kegigihan berkarya atau bekerja dengaan jati diri dan keberuntungan. Sebagai
owner yang semakin bertambah usahnya setiap waktunya.
G. Expert/ Ahli
Melalui prosesi yang panjang dalam pencarian
jati diri dan keberuntungan, dengan melalui konsistensi dalam bekerja, seiring
waktu terpetakan sudah kita pada satu keahlian yang perlu kita pupuk, kita
sudah paham betul, kita lancar usahanya di mana?.
H.
Menikmati Hidup dan Menanti Hidup
Merayakan
kemenangan raya atas pencapaian gemilang dalam kesuksesan hidup meniti karier,
berbisnis, berpetualang dalam usaha. Masa ini sekaligus penapaian jati diri
sepenuhnya akan diri kita dan alam semesta, selanjutnya kita sipa pindah dunia,
siap menanti hidup di sisi lain dunia ini. Akhir sebuah perjalanan hidup.
Di manakah Anda sekarang? Apa yang telah
Anda kerjakan selama ini?. Apa yang akan terjadi selanjutnya di fase hidup Anda
berikutnya? Semoga ini bisa menjadi “
cermin utuh bagi masa depan ” untuk memberi ruh semangat berjuang sebagai
pejalan kehidupan yang akan banyak menemukan kejutan, menyenangkan ataupun
menyedihkan, kekecewaan ataupun kepuasan. Bisa menjadikan ini sebagai panduan
Anda untuk lebih bisa “ memaksimalkan diri ” mulai sekarang. Membantu dalam
memetakan segala masalah hidup Anda dengan arah pemetaan yang jelas lalu
berakhir dengan solusi/ pemecahan masalah. Di fase manapun Anda berada.
Berapapun usia Anda, semoga sukses dalam segala profesi yang Anda tekuni,
profesi apapun itu.
V. Penutup
A. Hati-hati dalam Hidup !
Segitiga kehidupan yang telah saya urai
panjang lebar di atas, semua adalah refleksi setiap kehidupan anak manusia
selama mereka menjalani kehidupan. Dan perjuangan tidak berhenti pada
pencapaian “ sukses ”.
Pun masa yang lazimnya kita lalui, tentunya
tentang rentang waktu yang ada setiap pribadi adalah berbeda-beda dengan segala
factor yang ada, termasuk dalam memilih media yang bisa mefasilitasi kita untuk
melakukan percepatan-percepatan hidup yang ingin kita lalui. Termasuk berlaku
smart/ cerdas dalam memilih ragam training/ motivasi/ workshop/ semi loka yang
ada.
Penekanan
dari tuturan yang ada dalam buku ini adalah bermaksud membantu dalam memetakan hidup
Anda saat ini, di rentang usia berapapun Anda saat ini yang sedang dan masih
melakukan mencari jati diri dan keberuntungan, pemetaan masalah hidup sekaligus
menemukan solusi atas pemetaan masalah diri dan hidup Anda yaitu : focus terhadah
hidup dengan senantiasa menelaah hidup ( masa kecil, remaja, dewas, tua ),
tanpa mengabaikan DNA yang terselip dalam tubuh setiap pribadi sejak lahir,
dengan tetap menanamkan konsep berpikir mengharuskan diri untuk terus bekerja
dan berkarya, karena hanya dengan bekerja ( mengasah hidup ) Anda akan bisa
menemukan jati diri dan keberuntungan Anda, tanpa mengabaikan factor Tuhan
dengan kun fa ya kun_NYA.
Dan ketika sukses dalam genggaman, ketika
kita telah berhasil hidup dalam angan-angan hidup kita. Ancaman atau kesulitan
hidup bukan berarti tidak lagi mengintai kita dalam perjalanan yang bergelimang
kebahagian hidup di saat berhasil dalam penacapaian hidup sukses ( menikmati
hidup ).
Sebagai
penguat dalam pemahaman paparan yang telah ada, berikut saya berikan suatu warning/
rambu-rambu yang ada dalam hidup dan Anda sadar ataupu tidak, pasti Anda akan
lalui, semua hanya masalah waktu kapan kita akan melalui tahapan-tahapan
berikut.
Tahapan
pada rentang usia 15-19 tahun
Pada usia ini, kita sebagai manusia yang
mulai tumbuh dewasa, mulai mengenal hidup, mulai berani belajar merokok,
minum-minuman keras, narkoba, mulai mengenal lokalisasi, laki-laki kehilangan
keperjakaan, perempuan kehilangan keperawanan terlibat pergaulan bebas, MBA.
latihan track-trackan, balap liar, sampai kaki patah. Terjebak dalam pergaulan
yang salah, krisis identitas. Sudahkah Anda lolos dalam tahapan hidup di
periode ini?
Tahapan
rentang usia 32 – 38 tahun.
Di sini adalah proses bertumbuh kembangnya
sebuah keluarga, namun juga medan uji kokoh tidaknya sebuah pondasi rumah
tangga sebuah keluarga di bangun. Ataukah malah berakhir porak poranda di usia
ini. Di mana di usia pembentukan bertumbuhnya sebuah keluarga di sini rentan
sekali dengan perceraian dengan beragam masalah pelik hidup dalam berumah
tangga: terlibat utang karena permodalan bisnis, adanya WIL/PIL, bangkrutnya
bisnis karena suami terlibat suka judi, kalau perempunya, adanya pihak ketiga,
yang seharusnya hidup sudah stabil, pondasi goyah, terjadilah perpisahan
keluarga, belum anak yang terlibat dalam masalah social, dan lain-lain. Bila
kita terjatuh di usia ini, kita di paksa untuk_ memulai hidup kembali dari awal.
Ijinkan
saya, untuk meemberi sedikit tips-tips agar pernikahan Anda menjadi lebih baik.
Pernikahan
adalah satu langkah awal, yang seyogyanya terjadi sekali dalam seumur hidup
anda. Maka berhati-hatilah menentukan pasangan Anda untuk menemani hidup
sebagai sebuah keluarga.
Pernikahan
adalah tempat di mana kita di tuntut untuk menjadi dewasa, dan salah satu tanda
kedewasaan adalah siap memeikul tanggung jawab dan setia memegang teguh sebuah
komitmen berumah tangga.
Masalah
mendasar yang sering terjadi dalam sebuah pernikahan biasanya timbul karena
kita tidak bisa memahami dengan baik pasangan kita.
Hindarilah
tindakan menuntut pasangan untuk berubah sesuai dengan kemauan kita, kitalah
yang harus berubah lebih dahulu. Tudak ada “ aku ” yang lebih baik tapi “ kita
” yang lebih baik.
Berikut
beberapa kesalahan yang umum di lakukan suami/istri dalam menjalankan biduk
sebuah rumah tangga: tidak memperhatikan perasaan istri/suami, suami lebih
focus memikirkan solusi daripada mendengar nasehat istri, terbiasa meninggalkan
istri dalam kondisi menggantung pikiranya dalam kepastian jawaban atau solusi
terhadap masalah yang ada. Ingat, suami adalah nahkoda dalam rumah tangga yang
wajib membuat keputusan jelas dan tegas terakit solusi atau pemecahan segala
masalah dalam rumah tangga. Pun istri jangan terlampaui menggurui suami dalam
bertutur, member petunjuk atau masukan, mengeluhkan suami di khalayak ramai,
mencari pembenaran diri, selalu merasa benar, suami selalu di posisikan salah
atau sebaliknya.
Alangkah
baiknya, bila kita dalam menjalani pernikahan itu setiap hari layaknya pasangan
yang sedang kasmaran, menjalani pacaran setiap hari. Selalu ada waktu untuk
meluangkan waktu romantic berdua: sekedar makan malam, nonton film, berolah
raga, liburan. Dan juga mempunyai rasa saling meenerima dengan rela atau ikhlas
dalam menerima pasangan, mudah mema’afkan. Pastinya dengan hal-hal yang
demikian biduk pernikahan Anda akan lebih baik dalam seiring waktu berjalannya,
tentunya jangan lupa mendasari dengan komitmen untuk berkomunikasi dengan
terbuka.
Kira-kira
demikian komitmen penting yang perlu kita punyai dalam membangun sebuah
pernikahan.
Tahapan
rentang usia 38-55 tahun
Di usia ini sebenarnya saatnya Anda
menikmati hidup anda dalam masa pensiunan masa tua.Tapi, acap kali kita
terjerumus dalam peliknya masalah sebab kita tergelincir dalam masa tua yang rentan
masalah yang tanpa sadar kita membuatnya sendiri, sebab ulah yang kurang bijak
dalam memberlakukan hidup di masa tua. Tergoda untuk menikah lagi, di goda
janda / duda sebab uang masih banyak, uang pensiunan, anak di bingungkan dengan
ikut ibu/ bapak, ribut pembagian warisan, belum lagi muncul anak baru dari
hasil pernikahan baru ( anak tiri ), tidak lagi di akui bapak/ ibu lagi sebab
menikah lagi, dan pertikaian antar anak dalam dua keluaraga, akhirnya bubrah
sebuah keluarga yang besar dan hebat awalnya.
Sudahkah Anda melewati masa-masa tahapan
usia tersebut dengan baik, bijak dan benar?. Dalam buku ini saya mengingatkan
Anda semua akan hal-hal apa-apa yang
akan dan pasti Anda lalui, di mana dan dari manapun strata social Anda saat
ini.
Terjaga selalu dalam hidup di segala kondisi
Anda adalah modal untuk melakukan upaya kesadaran diri membaikan kehidupan
untuk Anda sendiri, juga untuk kelanjutan hidup orang-orang tercinta saat ini,
esok, dan mendatang dengan sebaik-baiknya memberlakukan hidup, dengan berpijak
pada pola hidup baik, bijak, dan benar, juga perbaikan yang berkelanjutan.
Berproses tanpa henti.
Berikut
isilah jurnal waktu berikut ini:
Jurnal
waktu di usia 15-19 tahun
(
Apa-apa yang telah Anda lakukan dan akan Anda lakukan di rentang usia ini )
Jurnal hidup
32-38 tahun
( Apa-apa yang telah
Anda lakukan dan akan Anda lakukan di rentang usia ini )
Jurnal hidup
usia 38-55 tahun
( Apa-apa yang
telah Anda lalui dan sedang Anda kerjakan dan akan Anda lakukan di rentang usia
ini )
Jurnal
usia di atas adalah berfungsi sebagai media cermin , navigator sekaligus
warning diri sejauh mana Anda telah memberlakukan hidup Anda saat ini dan
selama ini. Sudahkah Anda hati-hati dalam hidup?. Sekaligus penanda posisi
keberadaan hidup Anda saat ini dengan segala pencapaian hidup buah dari masa
lalu yang berdampak panjang terhadap masa sekarang, dan nanti. Sekali lagi,
hati-hatilah dalam hidup !
*******************************************************************
“ Di satu waktu
hidupku, terdiam ku terpana, menyingkap rahasia semesta
Di saat takdir mengira,
sebelum ku upaya, tak akan lekas ku percaya
Baru kini aku mengerti
masa lalu ( yang ) ku jalani, tentukan apa ku kini
Dan benih yang aku tebar,
akan berbunga dan mekar memberi keindahanku nanti
Titik-titik dalam
hidupku terhubungkan satu-satu jadi gambaran diriku ”__RAHASIA SEMESTA ( KLA
PROJECT )
BLUNDER IKUT SEMINAR
Apa sebenarnya jati
diri dan keberuntungan itu?. Adakah kaitanya dengan bakat dan minat?. Passion
diri?
How to increase your
luck factor?. Bagaimana mempertinggi factor keberuntungan Anda?
Anda telah membaca buku
yang tepat, yang sangat memungkinkan Anda akan mampu menemukan jati diri dan
keberuntungan hidup Anda yang baru__hidup baru Anda!. Dengan lebih mengenal
diri Anda sendiri ( Passion diri )
Sering kita merasa
kurang beruntung, sementara melihat orang lain mempunyai keberuntungan yang
lebih.
Keberuntungan Anda di
mulai ketika Anda mulai__ berani memulai hidup dan menentukan hidup! lalui
jalani, teruslah berproses, niscaya akan menjadi!
Marilah kita mencoba
mencari keberuntungan dalam hidup kita dengan cara yang benar, marilah menjadi
lebih beruntung dengan strategi yang tepat dan sikap hidup yang pas!. Marilah
kita hidup dengan baik, bijak, dan benar!.
Selamat menikmati hidup
dan menanti hidup Anda! Dengan tetap, hati-hati dalam hidup!
GARANSI
Apabila Anda membeli
buku ini, Anda berkesemaptan mendapatkan keberuntungan yang tak terduga di
akhir bulan Anda. Cukup kirim bukti nomor faktur pembelian Anda atas buku ini
ke no : 081333841183 dan 081334234801. Buruan beli! Dan raih keberuntungan
hidup Anda!. Siapa tahu nomor faktur pemebelian Anda yang beruntung dalam
undian berhadiah di akhir bulan.
SELAMAT BERUNTUNG!
Biodata Penulis
Agus
Setyawan atau yang lebih di kenal dengan nama Agus Piranhamas Realitor, sebagai Guru / Pakar / Jagoan Speaker Internet, terlahir di Bojonegoro, Buku perdanaya: REVOLUSI PASANG IKLAN. Di
buku keduanya ini, BLUNDER IKUT SEMINAR, adalah buku kolaborasi antara
akumulasi refleksi perjalanan hidupnya menapaki dunia seminar, sebagai trainer
speaker internet yang sukses. Sekaligus menandai sumbang sih_nya berkiprah di
dunia motivasi / seminar selama satu dasa warsa. Di buku ini, Beliau menawarkan
konsep pemikiranya tentang bagaimana kita bisa berada pada tempat ( seminar )
yang tepat untuk membawa pada perjalanan mencari jati diri dan keberuntungan
hidup sebagai pejalan kehidupan yang sukses.
Untuk
berkorespondensi atau memakai jasa motivasinya sebagai triner di instansi /
komunitas / perusahaan / kampus, silahkan menghubungi :
Phone seluler : 081333841183
Email:
pembicarainternetmarketing.com
pembicarainternetmarketing@gmail.com
Fb : Agus Piranhamas
Realitor I
Tweeter : @speakerinternet
PIN BB : 27BB3300
*****************************************************************************
Sammy
Handoko adalah nama pena dari Bedjo
Andoko, lahir di Grobogan, 29 Juli 1981 Purwodadi, Jawa Tengah. Merupakan
anak ke-7 dari enam bersaudara. Menamatkan pendidikan terakhirnya di SMU NEGERI
1 WIROSARI tahun 2000. Semasa sekolah active di kegiatan mading, OSIS, KIR,
Juga Forum Diskusi Ilmiah ( FDI ). Sebelumnya, novel perdananya : Sang Pecinta ( The Lover’s ), Uma Haju Publisher,
2011, lalu mendapatkan kepercayaan dari Pak Agus Setyawan / Agus Piranhamas
Realitor untuk berkolaborasi menuliskan pemikiran beliau dalam buku bertajuk : BLUNDER IKUT SEMINAR, yang sedang Anda
baca saat ini.
Untuk kepentingan korespondensi, Anda bisa
bertemu di:
FB : Sammy Handoko
Tweeter : @290781334234801
( Sammy Handoko )
Phone seluler : 081334234801
PIN BB : 282 BCEFC
Terima kasih.
ilustrasi cover semacam ini: gambar seseorang menaiki tangga
undakan ( undakan: pondasi kokoh, tangga bs patah di tengah jalan ), di mana
tangga undakan tsb adl tangga pendidikan formal di indonesia dari SD s/d S1 tp
dg rentang wt sbb: sd: 3 tahun, smp: 2 tahun, smu: 2 tahun, s1 : 3 tahun diman
setiap tangga undakan ada gmbr sesorang dg seragam formalnya smp berdasi di
undakan suksesnya,,,mmbw pesan moral percepatan/ breakthrough satu lagi, gambar
sblhnya seseorang sedang naik lift, namun di tengah perjlnan lift patah/
retak...di masing2 puncak tangga & lift kash gambar ttg tujuan hidup yg
mengilustrasikan kesuksesan dan kebahagiaan hidup,,,warna dasar cover:
kuning,,,terima kasih smg LP berkenan meng_akomodasi semua permintaan saya ini,
terkait buku saya nanti: BLUNDER IKUT SEMINAR. Untuk foto2 tlg di lay out di
setiap pergantian bab. Terima kasih. Slm sukses menulis!
0 komentar:
Posting Komentar